Jurnalindo.com, Pati – Anggota Dewan Komisi A lebih setuju jika Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) berdiri sendiri, pasalnya hal tersebut dapat meningkatkan kemajuan suatu Daerah khususnya terkait penelitian.
Ketua Komis A, Bambang Susilo membenarkan itu, namun sebelum menentukan arah berdirinya Brida ini, harus mempertimbangkan aspek-aspeknya diantaranya persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) sudah mumpuni atau belum.
Selain itu, yang perlu disikapi bersama kata Bambang, yaitu mengenai Anggaran, karena ketika sudah disepakati berdiri sendiri tentunya membutuhkan yang namanya gedung atau bangunan.
Baca Juga: Laporan Tiga Raperda, Pansus Minta Perpanjangan Waktu.
“pertimbangannya banyak apakah SDM kita sudah layak untuk menjadi Badan tersendiri, dan sarana-sarana sudah layak atau belum Gedung dan lain-lain,”terang Bambang saat mengadakan Publik Hearing, Kamis (24/08/2023).
Menurutnya yang menjadi pertimbangan oleh pihak Eksekutif bahwa untuk berdiri sendiri kata dia tidaklah mudah harus berpikir ulang. Sedangkan hal tersebut juga boleh memilih antara berdiri sendiri atau tidak seperti yang dijelaskan didalam peraturan.
“perubahan itu karena ada perintah dari Pilpres nomor 78 tahun 2021 tentang badan riset dan inovasi nasional,”ungkapnya.
Sebenarnya kajian penelitian seperti Brida sudah ada di bawah naungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, (BAPPEDA) kabupaten Pati, Namun tujuan berdiri sendiri ini bermaksud lebih fokus atau konsentrasi di bidang itu.
“sebetulnya saat ini sudah ada kajian penelitian, namun masih bergabung setelah Perda ini diundangkan maka kerjanya harus dipertajam jadi pengawasan kami tujuannya itu lo,”ucapnya.
Baca Juga: Ini tanggapan Sukarno mengenai statment nya yang mengundang reaksi keras dari berbagai LSM di Pati
Walaupun demikian, pihaknya mengatakan pembahasan ini jangan gegabah mengambil keputusan, apalagi Brida berdiri sendiri ini tidak diwajibkan.
“memang ada dua pilihan BRIDA boleh berdiri sendiri, tetapi juga boleh bergabung dengan OPD dalam hal ini adalah BAPPEDA,”pungkasnya
