Jurnalindo.com, – Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengumumkan bahwa proyek properti pertama dari investor asing akan segera dimulai dalam waktu dekat. Langkah ini menandai babak baru dalam pembangunan IKN Nusantara, setelah sebelumnya fokus pada belanja negara dan investasi dari dalam negeri.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menyampaikan bahwa meskipun banyak proposal dari investor asing yang telah diterima, prioritas awal Otorita IKN adalah membangun infrastruktur dasar menggunakan anggaran negara dan dukungan dari investor domestik. “Saat ini, beberapa konglomerat lokal, seperti Sugianto Kusuma alias Aguan, sudah mulai membangun hotel dan properti lain di IKN. Sekarang saatnya bagi investor asing untuk turut serta,” ujar Agung dalam Bloomberg CEO Forum yang berlangsung di Jakarta Selatan pada Rabu, 4 September 2024.
Komitmen Investor Asing
Agung mengungkapkan bahwa beberapa negara telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di IKN. Uni Emirat Arab (UEA) dan Malaysia adalah dua negara yang sudah menyatakan komitmen untuk terlibat dalam pembangunan IKN. UEA akan berfokus pada sektor energi terbarukan, sedangkan Malaysia berencana membangun perumahan untuk pemerintah melalui kemitraan pemerintah-swasta (public-private partnership atau PPP).
“UEA akan berfokus pada sektor energi terbarukan, sementara Malaysia berkomitmen untuk membangun perumahan pemerintah. Kami berharap investasi ini dapat memacu kemajuan pembangunan IKN,” tambah Agung.
Perkembangan Terbaru dan Tantangan
Sebelumnya, banyak investor asing yang ragu untuk berinvestasi di IKN, terutama karena ketidakpastian politik yang melanda Indonesia beberapa bulan lalu selama periode pemilihan presiden. Namun, Agung menilai bahwa dengan kepastian dari Presiden Prabowo Subianto dan peraturan yang sudah jelas, kepercayaan investor mulai meningkat.
Pemerintah Indonesia juga telah menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga kredibel seperti Tony Blair Institute dan Indonesia Investment Authority untuk menarik lebih banyak investor asing. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengungkapkan bahwa pembangunan IKN tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetapi juga melibatkan investasi swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Capaian Investasi dan Target
Hingga Agustus 2024, sebanyak 55 perusahaan telah menanamkan modalnya di IKN dengan total nilai investasi mencapai Rp56,2 triliun. Investasi ini mencakup berbagai sektor, termasuk pembangunan kantor, sektor retail, logistik, hunian, hotel, pendidikan, kesehatan, media, teknologi, serta energi dan transportasi.
Pemerintah menargetkan investasi di IKN mencapai Rp100 triliun hingga akhir 2024. Dengan capaian investasi saat ini yang sudah mencapai Rp56,2 triliun, masih ada kebutuhan untuk mengejar tambahan investasi sebesar Rp43,8 triliun guna mencapai target tahun ini.
Untuk memperlancar iklim investasi, Presiden Jokowi baru-baru ini menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Satgas Percepatan Investasi IKN. Satgas ini bertujuan untuk memfasilitasi pelaku usaha dalam memperoleh perizinan, kemudahan berusaha, dan fasilitas penanaman modal lintas sektor dan kewenangan.
Dengan langkah-langkah ini, Otorita IKN Nusantara berupaya memastikan bahwa IKN Nusantara dapat berkembang menjadi pusat investasi yang menarik, baik untuk investor domestik maupun asing, sekaligus mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berkualitas. (Bisnis.com/Nada)