Pemkot Surabaya raih penghargaan usai Inisiasi program Ladang Pangan

Jurnalindo.com – Surabaya, 20/10 – Program Ladang Pangan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Surabaya berhasil meraih penghargaan Kota Peduli Ketahanan Pangan 2022 dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Direktur Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti di Surabaya, Kamis, mengatakan program Lahan Pangan mencakup inovasi yang bertujuan memaksimalkan lahan yang terbatas untuk pertanian. berdampak pada pengentasan kemiskinan.

“Serta, mendukung program pengentasan gizi buruk di Kota Surabaya,” kata dia.

Menurut dia, pemanfaatan beberapa aset Pemkot Surabaya yang dimanfaatkan hasilnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selain mendukung ketahanan pangan, juga bisa menjadi tambahan penghasilan.

“Kami juga memanfaatkan neraca bahan pangan, serta hasil pengawasan kami untuk menentukan pola tanam supaya tidak tergantung pada satu jenis pangan (komoditi) saja,” kata dia.

 

Baca Juga: Peluang & Strategi Jitu Berbisnis Kosmetik

Atas program ladang pangan tersebut Pemkot Surabaya meraih penghargaan Peduli Ketahanan Pangan Tahun 2022 dalam kategori Bidang Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-42 yang digelar di Jatim Expo International Convention Exhibition Surabaya, Rabu (19/10).

Penghargaan tersebut, diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebagai salah satu kepala daerah di Jatim yang berdedikasi, berinovasi dan peduli terhadap ketahanan pangan.

Sementara itu, komitmen Walikota Eri Cahyadi akan terus berupaya menjaga ketahanan pangan di Kota Surabaya, salah satunya dengan mengoptimalkan aset Pemerintah Kota Surabaya melalui Desa Tanah Kas (BTKD) dahulu untuk memberdayakan masyarakat di bidang pertanian. , peternakan dan perikanan. Selain itu, penggunaan lahan pribadi dan instansi lainnya dikelola oleh kelompok tani di kota Surabaya.

“Alhamdulilah Surabaya meskipun kota besar tapi masih mendapatkan penghargaan Peduli Ketahanan Pangan dari Provinsi Jatim. Itu semua karena aset pemkot, digunakan untuk ketahanan pangan. Kemudian, ada beberapa yang kami koneksikan dengan sistem Padat Karya untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran,” kata Eri.

Untuk itu, pihaknya akan menggerakkan lahan BTKD secara maksimal untuk pangan (konsumsi), juga bisa menambah penghasilan bagi MBR.

Baca Juga: Pemabanguan jalan Penghubung Kabupaten Pesisir ke Alahan Panjang Tuntas di tahun 2023

“Jadi ada cabe, buah-buahan, hidroponik, dan lainnya. Insya Allah kami koneksikan dengan hotel-hotel, tapi kami belum bisa memenuhi semuanya karena terbatasnya lahan. Maka kami berkoordinasi dengan daerah lain untuk menunjang (hasil sayur dan buah) dari tempat kami, seperti Kabupaten Ngawi,” ujar dia

 

(Ara/Ari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *