Oase  

Cara Membayar Fidyah Puasa Dengan Uang,Dan Keutamaannya Dalam Islam

jurnalindo.com – Bagaimana cara membayar fidiyah dengan uang masih menjadi bahan perdebatan. Namun, fidiyah masih bisa dibayar dengan uang menurut kalangan Hanafiah. Namun tetap dengan nominal yang berlaku dan sudah ditentukan sebelumnya. Bagi yang belum tahu, fidiyah harus dibayarkan kepada mereka yang tidak menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Karena puasa Ramadhan adalah wajib, dan jika Anda meninggalkannya pada kondisi tertentu, Anda harus membayar uang fidiyah. Beberapa kondisi yang di maksud adalah ibu hamil, ibu menyusui, orang sakit, pekerja berat dan orang yang melakukan perjalanan jauh. Namun, mereka juga harus mengganinya di lain hari atau membayar uang fidiyah.

Bagaimana cara membayar uang fidiyah dengan uang?

Dilihat dari laman islam.nu.or.id, menurut mazhab Hanafi, membayar fidiyah bisa berupa uang. Ulama Hanafi cenderung lebih longgar dalam memahami dalil agama yang mengharuskan memberi makan untuk fakir miskin. Menurutnya, tujuan memberi makan orang miskin adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan membayar nilai nominal harta sebanding dengan makanan.

Syekh Wahbah al-Zuhaili menjelaskan

ويجوز عندهم دفع القيمة في الزكاة، والعُشْر، والخَراج، والفِطْرة، والنَّذْر، والكفارة غير الإعتاق. وتعتبر القيمة يوم الوجوب عند الإمام أبي حنيفة، وقال الصاحبان يوم الأداء. …إلى أن قال… وسبب جواز دفع القيمة: أن المقصود سد الخلَّة ودفع الحاجة، ويوجد ذلك في القيمة.

Artinya: “Dibolehkan menurut Hanafiyyah mengeluarkan qimah dalam zakat, sepersepuluh harta, pajak, nazar, kekafiran selain pembebasan. Jumlah harta dianggap pada hari kewajiban menurut Imam Abu Hanifah, dan menurut Imam Abu Hanifah. Dua santri Imam Abu Hanifah, dianggap masih dalam pelaksanaan, karena diperbolehkan menyerahkan qimah yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan hal itu dapat dicapai dengan qimah.” (Syekh Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, juz 9, hal. 7156).

Yang perlu diperhatikan adalah konsep makanan pokok menurut Hanafiyyah yang tidak sama dengan mazhab lainnya. Baik dari segi jenis maupun kadarnya. Oleh karena itu, nilai nominal (qimah) juga berbeda dibandingkan dengan madzhab lainnya.

Takaran Fidyah dengan uang

Menurut perspektif Hanafiyyah, makanan yang menjadi standar terbatas pada jenis makanan yang dijelaskan dalam hadits nabi. Dimulai dengan kurma, anggur, gandum. Perbedaan lainnya adalah Hanafiyyah tidak menggunakan standar makanan pokok sesuai daerahnya masing-masing.

Untuk kadarnya yaitu satu sha’ pada jenis kurma dan anggur. Namun menurut beberapa pendapat, kadar anggur adalah setengah sha. Sedangkan gandum takaran setengah sha’. Ukuran satu sha’ menurut mazhab Hanafiyah adalah 3,25 kilogram (perhitungan menurut Syekh Muhammad Hassan Muhammad Hassan Ismail, editor buku Mukhtasar al-Fatwa al-Mahdia, yang dicetak oleh Dar al-Mahdiyya).

Lalu bagaimana cara membayar fidyah dengan uang menurut Hanafiyyah yaitu nominal uangnya setara dengan harga kurma atau anggur yang beratnya 3,25 kilogram. Selain itu, Anda juga bisa membayarnya dengan nominal berat gandum 1,625 kg. Tentu saja, nominal tersebut untuk satu hari puasa yang terlewatkan. Sisanya cukup mengikuti kelipatan puasa yang di tinggalkan.

Orang yang wajib membayar fidiyah puasa

Setelah mengetahui cara membayar uang fidiyah dengan uang, perhatikan pula siapa yang wajib mengganti puasa dengan uang fidiyah.

Berikut orang-orang yang wajib membayar fidiyah puasa.

  • Seorang ibu hamil, bila puasanya bisa mengkhawatirkan kondisi anak yang dikandungnya
  • Ibu menyusui, bila saat berpuasa bisa mengganggu kondisi bayi yang sedang disusui
  • Orang yang sakit dan di tetapkan sulit untuk sembuh pada umumnya.
  • Orang tua lanjut usia yang berbadan lemah dan tidak mampu berpuasa.
  • Orang yang menunda qadha puasa Ramadhannya tanpa alasan yang sah sedang mendekati bulan Ramadhan tahun depan. Selain mengqodho puasa yang ditinggalkan, mereka juga diwajibkan membayar uang fidiyah puasa Ramadhan tahun sebelumnya sebanyak hari-hari yang di tinggalkan.
  • Barang siapa yang meninggal dan memiliki hutang puasa. Oleh karena itu, bagi keluarga yang masih hidup, mereka harus membayar uang fidiyah untuk yang meninggal sebanyak hutang puasa mereka.

Anda dapat membayar uang fidiyah pada hari yang sama saat anda tidak menjalankan puasa. Selain itu, Anda juga dapat menggabungkannya hingga hari terakhir Ramadhan seperti yang dilakukan Anas bin Malik. Namun, waktu untuk membayar uang fidiyah yang tidak diperbolehkan adalah sebelum bulan Ramadhan berikutnya datang.

Misalnya: Orang sakit dan sulit sembuh membayar fidiyah di bulan Sya’ban.

Pentingnya memberikan uang fidiyah

Tahukah Anda membayar fidiyah dengan uang atau makanan tidak hanya bisa melunasi hutang puasa Ramadhan. Melainkan ada keutamaan membayar fidiyah di baliknya.

Fidiyah menjadi alternatif pengganti puasa bagi sebagian orang

Membayar uang fidiyah dalam bentuk apapun juga dapat dilihat sebagai bentuk rasa berbagi terhadap sesama manusia. Sehingga mereka yang tergolong miskin bisa ikut serta mencicipi makanan enak. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan bahan pokok  untuk hidup. Dengan begitu, beban hidup mereka akan menjadi lebih ringan.

Demikian Cara membayar fidyah puasa dengan uang,dan keutamaannya dalam islam yang bisa kami rangkum, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua. Dan masih banyak lagi artikel yang menarik untuk dibaca di jurnalindo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *