Jurnalindo.com – Dengan menulis, terutama yang berisi narasi bisa membantu orang mengatur emosi negatifnya. Menulis secara ilmiah bisa membantu seseorang berkompromi dengan trauma yang pernah dia alami, demikian seperti dilansir dari antaranews.
Sejumlah studi juga memperlihatkan bahwa menulis, terutama yang berisi narasi juga bisa membantu orang mengatur emosi negatifnya.
Memang, saat menuliskan pengalaman buruk, seseorang seakan mengingat kembali insiden tak menyenangkan itu. Namun, dalam jangka panjang hal ini bisa berdampak positif, ungkap Karen A. Baikie an Kay Wilhem, penulis studi.
“Individu yang menulis tentang pengalaman traumatisnya, secara statistik meningkat berbagai ukuran kesehatan fisiknya dan sistem kekebalan tubuhnya berfungsi lebih baik,” Heather L. Stuckey and Jeremy Nobel dalam artikel The Connection Between Art, Healing, and Public Health.
Selain itu, menulis juga bisa membantu meningkatkan kinerja otak. Dengan menulis seseorang akan lebih mudah dalam mengingat dan belajar. Berbeda halnya jika seseorang hanya mengetik gagasan yang ingin diingat, karena tidak akan benar-benar membuatnya lebih baik.
Jika Anda ingin belajar lebih efisien, para peneliti menganjurkan seseorang harus menjadi kuno, yakni menulis menggunakan pena, pensil dan alat tulis lainnya di atas kertas.
