JurnalIndo.com – Qatar, 15/12 – Menurut penulis Ariel Scheer, terlepas dari hasrat yang mengilhami meraka, sepak bola itu hanyalah sebuah permainan.
“Sepak bola memberikan kegembiraan individu dan kolektif, tetapi kegembiraan itu bersifat sementara, itu tidak menghilangkan masalah lain yang ada,” kata Scher yang merupakan seorang dosen universitas dan spesialis sepak bola kepada AFP.
“Seperti ketika anak-anak kita lulus ujian: kita senang tapi itu tidak membayar tagihan kita.”
Baca Juga: Final Piala Dunia 2022 Argentina bawa angin segar bagi warganya
Kekuatan dari sepak bola adalah “memberikan kita kesempatan kebahagiaan yang bersifat baik itu sementara dan abadi,” kata Scher.
“Tidak ada masalah yang akan dipecahkan atau dihilangkan tapi pada waktu yang sama, bahkan secara singkat, itu membuat kita terpesona dengan sesuatu yang meninggalkan kenangan abadi.”
Survei yg dilakukan dalam November menerangkan bahwa lebih menurut 3 perempat masyarakat Argentina menyampaikan nasib negara mereka pada Piala Dunia akan berdampak terhadap moral warganya.
Sejumlah 32 % bahkan menyampaikan mereka menerka output yg diraih akan menghipnotis pemilihan presiden selanjutnya yg akan berlangsung pada 10 bulan ke depan.
Baca Juga: Warga argentina lupakan krisis di negaranya, Usai Timnasnya masuk Di Final Piala Dunia 2022
Pakar politik Raul Aragon memandang sebelah mata ide tersebut.
Terlepas dari apa yang terjadi di final pada Minggu, “suasana sosial akan kembali seperti sebelumnya. Dan tidak ada kekuatan politik yang dapat memanfaatkan kemenangan pada akhirnya.”
