JurnalIndo.com – Solo, 02/12 – Stadion Manahan Solo di Jawa Tengah dipilih sebagai salah satu arena yang akan digunakan untuk pertandingan kedua sistem gelembung atau grup Liga 1 di Indonesia.
“Saya sudah menerima surat pemberitahuan dari PSSI terkait Stadion Manahan menjadi venue Liga 1 sistem bubble, beberapa waktu lalu,” kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, di Solo, Jumat.
Stadion lain selain Manahan adalah Stadion Jatidiri di Semarang, Stadion Moch Subroto di Magelang, Stadion Sultan Agung Bantul dan Stadion Maguwoharjo di Sleman.
Baca Juga: Declan Rice isyaratkan dirinya bakal hengkang dari West Ham untuk kejar Trofi Besar
Menurut Gibran, Stadion Manahan Solo akan menggelar lima hingga tujuh pertandingan liga tanpa penonton.
Jika Stadion Manahan Solo disulap menjadi arena pertandingan Liga 1 dengan sistem bubble, diharapkan dapat menghidupkan kembali euforia sepakbola. Setelah sistem bubble diselesaikan pada akhir putaran pertama bulan ini, Liga 1 kembali ke format kandang dan tandang dengan penonton di bulan Januari.
Menurut Gibran, pihaknya telah melayangkan surat kepada panitia pertandingan dan Polres Surakarta terkait pengamanan Liga 1 Stadion Manahan, Solo terkait hal tersebut.
Baca Juga: Yuks simak deretan Pemain J laguage tampil mewah di Piala Dunia 2022
Sementara itu, Ketua Panpel Persis Solo, Ginda Ferachtriawan menyambut baik keputusan tersebut dan Stadion Manahan telah siap digunakan untuk melanjutkan kompetisi Liga 1.
Menurut Ginda, panpel telah siap dan sudah pengalaman dalam menggelar event pertandingan sepak bola baik nasional maupun internasional . Secara prinsip dalam sosialisasi yang digelar LIB di Jakarta beberapa waktu lalu, penyelenggara sudah memahami regulasi.
Menyinggung soal Stadion Manahan sterilisasi Piala Dunia, kata Ginda, diperkirakan pada Januari 2023. Untuk Desember masih bisa digunakan untuk kompetisi Liga 1. Informasi Stadion Manahan akan dilakukan renovasi awal Januari mendatang.
