Statistik dan Prediksi jelang Piala Dunia 2022 Qatar, Jerman Vs Jepang

Jurnalindo.com – Jakarta, 23/11 – Jerman memulai petualangan Piala Dunia 2022 mereka dengan pertandingan melawan Jepang dalam pertandingan pembuka Grup E mereka pada Rabu sore.

Laga ini bisa menjadi awal kesuksesan atau sebaliknya bisa menghancurkan harapan mereka di turnamen ini.

Mengingat akan menghadapi Spanyol di grup yang sama, Jerman tak boleh terpeleset seperti Argentina disingkirkan Arab Saudi. Jika mereka kalah, itu berarti mempersulit langkah mereka selanjutnya.

Juara dunia empat kali itu tiba di Qatar dengan skuad baru sejak tersingkir di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018 yang mendorong mereka untuk mengganti pelatih dan merombak skuad mereka.

Baca Juga: Pelatih Australia akui perbedaan kualitas saat timnya kalah 4-1 atas Prancis di Piala Dunia 2022 Qatar

Empat tahun lalu adalah tahun kelam bagi Die Mannschaft karena selain tersingkir dini dari Piala Dunia mereka juga terlempar dari Nations League Eropa. Tahun lalu nasib mereka juga tak begitu baik dalam Euro 2020 yang hanya mencapai 16 besar.

Kini di bawah pelatih baru Hansi Flick yang mempersembahkan enam gelar juara liga kepada Bayern Jerman berharap mereka jauh lebih baik dibandingkan dengan era sebelumnya. Jepang menjadi pembuktian untuk premis ini.

“Kami harus bersiap menghadapi pertarungan yang sulit melawan Jepang,” kata direktur tim Oliver Bierhoff seperti dikutip Reuters. “Kami harus fokus sejak menit pertama. Kemudian segalanya mungkin terjadi.”

Yang mengganggu Flick adalah ketidakpastian apakah striker besar dan bertenaga Niclas Fuellkrug akan digunakan di peran kesembilan sejak awal atau sebagai pengganti Kai Havertz. Fuelkrug sendiri telah terserang flu selama beberapa hari terakhir.

Meski pemain Jerman itu telah memenangkan sembilan dari sepuluh pertandingan kualifikasinya, dia belum cukup klinis dalam menyerang dalam beberapa bulan terakhir. Ini adalah sesuatu yang akan terus dikerjakan oleh Flick, tetapi juga area di mana Jepang bisa mendapatkan keuntungan.

Jepang sendiri sangat familiar dengan gaya dan gaya permainan Jerman, karena delapan pemain dalam skuatnya mencoba peruntungan di liga domestik Jerman.

Baca Juga: Giroud samai rekor gol ter banyak timnas Prancis Thierry Henry

Pemain veteran Jepang Yuto Nagatomo menyebut kedelapan personel legiun Jerman yang di antara pemain Eintracht Frankfurt Daichi Kamada itu terus-menerus memberi informasi kepada rekan-rekan satu timnya mengenai bagaimana melawan tim Jerman.

“Anda tak perlu tanya ke sana ke mari, Anda mendapatkan semua informasi itu dari mana-mana,” kata Nagatomo seperti dikutip Reuters.

Jepang sudah pasti berusaha mengekspos kelemahan Jerman dalam pertahanan. Mereka juga tahu Jerman rentan sekali menghadapi serangan balik yang cepat.

Jika mereka bisa membungkam Jerman maka ini adalah tiket pasti Jepang dalam melewati fase grup seperti mereka lakukan pada 2018 ketika mereka mencapai babak 16 besar.

Prediksi sebelas pemain pertama

Jerman (4-2-3-1): Manuel Neuer; Thilo Kehrer, Niklas Suele, Antonio Rudiger, David Raum; Joshua Kimmich, Leon Goretzka; Serge Gnabry, Jamal Musiala, Leroy Sane; Thomas Mueller.

Jepang (4-2-3-1): Shuici Gonda; Hiroki Sakai, Takehiro Tomiyasu, Maya Yoshida, Yuto Nagatomo; Hidemasa Morita, Gaku Shibasaki; Junya Ito, Daichi Kamada, Takefusa Kubo; Takumi Minamino.

Baca Juga: Usai kebobolan lebih dulu Prancis bungkam Australia 4-1 di Piala Dunia 2022 Qatar

Skenario pertandingan

Hansi Flick akan berusaha mendorong timnya mencetak gol secepat mungkin dan sebaliknya mencegah Jepang berpikir untuk menyerang mereka, apalagi Jepang selalu tampil menekan dalam semangat tinggi.

Untuk itu formasi rapat di barisan depan menjadi jaminan Jerman untuk memenuhi keinginan Flick itu. Di sini, posisi tiga gelandang yang mengawal seorang ujung tombak menjadi keniscayaan.

Untuk itu Flick akan memasang dua pemain sayap plus satu gelandang serang guna memasok bola kepada Thomas Mueller yang kemungkinan ditempatkan sebagai ujung tombak tunggal itu. Sedangkan Serge Gnabry dan Leroy Sane menjadi dua penyerang sayap penyokong Thomas Mueller yang akan ditopang oleh gelandang muda Jamal Musiala.

Sedangkan Joshua Kimmich dan Leon Goretzka menjadi poros permainan Jerman di lini tengah yang bertugas menghambat manuver Jepang dan sekaligus merancang serangan dari tengah. Mereka juga menjadi pihak pertama yang melindungi lini pertahanan.

Di sepertiga pertama area Jerman ini, duo Niklas Suele – Antonio Rudiger akan menjadi benteng pertama sebelum Jepang bisa mengganggu kiper kawakan Manuel Neuer. Kedua bek tengah sendiri akan dilindungi dari kedua sayap oleh bek kanan Thilo Kehrer dan bek kiri David Raum.

Sementara Jepang akan kembali meminta veteran mereka, Maya Yoshida memimpin lini pertahanan bersama bek Arsenal Takehiro Tomiyasu, guna menjadi dua orang yang akan berusaha selalu di depan kiper Shuici Gonda.

Kedua sisi pertahanan akan diisi oleh Hiroki Sakai dan Yuto Nagatomo. Kedua bek sayap ini bakal turut naik membangun serangan ketika serangan Jepang terpaksa harus mengandalkan dari sayap, apalagi kehadiran Joshua Kimmich dan Leon Goretzka bisa membuat Jepang kesulitan melancarkan ofensif dari tengah.

Sama dengan Jerman, Jepang juga akan menaruh dua gelandang tengah pada diri Hidemasa Morita dan Gaku Shibasaki. Sedangkan gelandang serang Daichi Kamada akan berada tepat di tengah antara dua sayap Junya Ito dan Takefusa Kubo yang akan bahu membahu bersama Takumi Minamino membentuk trisula yang bisa merusak konsentrasi bermain Jerman.

Adu taktik yang sama ini bakal membuat laga dua negara yang dulu bersekutu dalam Perang Dunia Kedua tersebut sangat asyik untuk ditonton, apalagi Jepang selalu tampil atraktif dan bersemangat yang bisa mendorong Jerman bermain menyerang yang enak ditonton.

Baca Juga: Lionel Messi, Ini pukulan yang menyakitkan

Statistik penting kedua tim

Jerman dan Jepang sudah dua kali bertemu dalam laga persahabatan. Jerman menang 3-0 di Yokohama pada 2004, sedangkan yang kedua berakhir seri 2-2 di Leverkusen dalam pemanasan Piala Dunia 2006.

Ini adalah Piala Dunia yang ke-20 untuk Jerman dan raksasa sepak bola dunia ini sudah empat kali menjadi juara dunia, masing-masing pada 1954 setelah menundukkan favorit juara Hungaria, pada 1974, lalu 1990 dan terakhir di Brazil pada 2014.

Sejak 1998 Jepang sudah enam edisi berturut-turut tak pernah absen dalam putaran final Piala Dunia. Mereka sudah tiga kali mencapai 16 besar.

Dalam Piala Dunia 2018 di Rusia, Jerman tak biasanya angkat koper lebih awal pada babak grup setelah ditekuk Meksiko dan Korea Selatan yang membuat mereka menjadi juru kunci grup.

Jepang kalah 2-3 melawan Belgia dalam babak 16 besar Piala Dunia Rusia empat tahun silam setelah sempat memimpin dengan dua gol, dan tersingkir gara-gara gol menit tambahan yang disarangkan Belgia.
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *