JurnalIndo.com – Qatar, 07/12 – Piala Dunia 2022 di Qatar membawa kejutan lagi, Maroko menyingkirkan Spanyol dari babak 16 besar melalui adu penalti setelah bermain imbang 0-0 selama 120 menit.
Untuk tembakan penentu, fokus tertuju pada Achraf Hakim, mantan bek kanan Real Madrid kelahiran Spanyol, Pria berusia 24 tahun itu memikul tanggung jawab di pundaknya.
Tendangan Pinaltinya menghasilkan gol yang membuat Maroko memimpin di perempat final Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Doa seorang Ibu jadi faktor kemenagan Maroko atas spanyol lewat Adu Pinalti
Sang bek melangkah maju dan mengirim bola dengan dingin ke tengah gawang, yang membuat senang semua fans dan pemain Maroko, Hakimi kemudian mendekati ibunya di tribun untuk merayakan kemenangan tersebut.
Maroko menjadi tim Afrika keempat – dan negara Arab pertama – yang mencapai delapan besar, setelah Kamerun pada 1990, Senegal pada 2002, dan Ghana pada 2010. Belum ada tim lain yang melangkah sejauh ini. Di lansir dari BBC News Indonesia
Usai pertandingan, Walid Reragui selaku manajer Maroko berkata: “Ini adalah pencapaian yang luar biasa dan mereka semua menyatukan perbedaan, mereka semua menunjukkan determinasi yang luar biasa.
Baca Juga: Adu pinalti jadi kekelahan terkejam Sepanyol atas Maroko di 16 Besar Piala Dunia 2022
“Kami tahu kami memiliki dukungan yang luar biasa di belakang kami dan kami mendapatkan energi dari itu untuk memberikan penampilan malam ini.”
Sedemikian besar prestasi mereka, Reragui menerima panggilan telepon dari Raja Maroko, Mohammed VI, setelah pertandingan.
“Luar biasa bagi orang Maroko menerima panggilan itu,” kata Reragui. “Dia selalu menyemangati kami dan dia memberi kami nasihat dan dia meminta kami untuk memberikan segalanya.
“Pesannya selalu sama, dia bangga dengan para pemain dan dia bangga dengan kami dan sebagai hasilnya kami ingin melangkah lebih jauh dan melakukan lebih baik lagi ke depannya.”
(BBC/Ari)
