JurnalIndo.com – Gary Neville, mantan kapten Manchester United (MU) dan Co-owner Salford City, mengecam keputusan perekrutan Casemiro oleh Manchester United pada musim panas 2022. Pemain asal Brasil itu didatangkan dari Real Madrid dengan biaya transfer mencapai 70 juta paun.
Meski diharapkan menjadi tulang punggung pertahanan ‘Setan Merah,’ Casemiro sejauh ini belum memberikan dampak positif yang diinginkan. MU, yang pada musim lalu menunjukkan tanda-tanda kemajuan dengan finis empat besar dan meraih gelar Piala Liga Inggris, saat ini terpuruk di papan tengah Premier League dan terhenti di kompetisi Piala Liga Inggris serta Liga Champions. dilansir dari detik.com
Menurut Neville, pembelian Casemiro merupakan keputusan yang seharusnya tidak pernah terjadi. “Dari sudut pandang seorang pemilik klub, Anda mempekerjakan kepala perekrutan yang dirasa sosok terbaik dalam menemukan talenta, yang akan mendatangkan nilai ke klub,” ungkap Neville dalam podcast Stick to Football, yang dikutip Football365.
Neville melanjutkan kritiknya dengan menyebut Casemiro sebagai contoh perekrutan jangka pendek yang akan memakan biaya jangka panjang. Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak seharusnya dilakukan oleh direktur keolahragaan, pemilik klub, dan kepala perekrutan yang kompeten. “Perekrutan itu seharusnya tak pernah dilakukan, seharusnya ada veto,” tegas Neville.
Pendapat Neville mencuat karena performa Casemiro di lapangan belum sebanding dengan mahar transfer yang dikeluarkan oleh MU. Pemain berusia 30 tahun itu mungkin dianggap sebagai solusi instan, namun keberlanjutan dan kontribusinya jangka panjang menjadi tanda tanya.
Seiring dengan kritik ini, pertanyaan tentang peran manajemen dalam pengambilan keputusan transfer kembali muncul. Apakah MU benar-benar mempertimbangkan aspek jangka panjang dan keberlanjutan ketika merekrut Casemiro? Ataukah keputusan ini semata-mata untuk memenuhi tuntutan hasil segera?
Kritik Gary Neville menyoroti tidak hanya performa Casemiro tetapi juga kebijakan transfer Manchester United secara keseluruhan. Bagaimana MU merespons kritik ini dan apakah Casemiro dapat membalikkan opini skeptis menjadi tantangan besar bagi manajemen klub.
Jurnal/Mas
