JurnalIndo.com – FIFA baru-baru ini mengumumkan rencana perubahan format Piala Dunia Antarklub yang akan diterapkan mulai tahun 2025. Perubahan signifikan ini mengundang sorotan dan kritik tajam dari berbagai pihak terutama terkait dengan aspek kesejahteraan pemain.
Pada perubahan terbaru ini, Piala Dunia Antarklub tidak hanya akan menampilkan juara-juara kontinental, melainkan akan melibatkan total 32 peserta. Selain itu, ada perubahan signifikan lainnya yang membedakannya dari format sebelumnya. Kompetisi ini tidak lagi diselenggarakan setiap tahun seperti sebelumnya, melainkan akan menjadi event empat tahunan, sejalan dengan periode penyelenggaraan Piala Dunia. dilansir dari detiksport
Namun, keputusan untuk mengubah format ini menuai kritik keras dari serikat pemain dunia FIFPRO serta Forum Liga-liga Dunia (WLF). Kritik mereka terutama berkisar pada dampak yang mungkin terjadi terhadap kesejahteraan dan kesehatan pemain.
FIFPRO, sebagai serikat pemain sepak bola global, menekankan bahwa jeda waktu yang lebih lama antara kompetisi tersebut dapat mengakibatkan peningkatan risiko cedera bagi para pemain. Mereka menggarisbawahi pentingnya memberikan istirahat yang memadai serta perlindungan terhadap kesehatan para atlet, terutama dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Sementara Forum Liga-liga Dunia (WLF) juga mengungkapkan keprihatinan serupa terkait perubahan format ini. Mereka menyoroti bahwa keputusan untuk memperpanjang periode kompetisi dapat mengganggu jadwal pertandingan klub secara keseluruhan dan meningkatkan tekanan pada para pemain.
Kritik dari berbagai pihak ini menunjukkan bahwa kepentingan finansial dan perkembangan kompetisi mungkin telah mengungguli prioritas terhadap kesejahteraan dan kondisi fisik para pemain. Selain itu, dampaknya terhadap jadwal pertandingan klub dan keseimbangan fisik mental para pemain menjadi sorotan utama dalam kontroversi ini.
Perubahan format Piala Dunia Antarklub yang diumumkan FIFA tentu menjadi topik yang kontroversial dan menarik untuk terus dipantau bagaimana perkembangannya serta respons dari berbagai pihak terkait dalam waktu yang akan datang.
Jurnal/Mas
