JurnalIndo.com – Jakarta, 13/07 – Pungli (pungli) konon baru terjadi saat pemilihan wasit nasional. PSSI memastikan memeriksa dan mendalami kejadian itu.
“Ini sedang kami pelajari. Dan kalau clear ada indikasi kami bawa ke polisi,” kata anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga, di forum wartawan.
Save Our Soccer (SOS) melaporkan dugaan pemerasan ini bahwa mafia wasit terlibat dalam proses seleksi yang diselenggarakan PSSI bersama Japan Football Association (JFA). pungli itu melewati beberapa juri ujian, membiarkan soal ujian bocor.
Baca Juga: Tanda Fred akan tinggalkan Manchester United, Dia Tak di Mainkan Saat Uj Coba
SOS mengumumkan bahwa pemerannya termasuk sutradara dari Jepang, yaitu Yoshimi Ogawa dan Toshiyugi Nagi.
Namun untuk teknis lapangan ditangani oleh instruktur lokal yang dipimpin oleh Purwanto sebagai koordinator dan dibantu oleh anggota seperti Alil Rinenggo, Jajat Sudrajat, Agus Haryono, Riswanda, Ayi Daud Dakhiri, Fakhrizal Kahar dan Nurwahid.
Tes Pemilihan Wasit terdiri dari tiga kategori: tes fisik (60 poin), tes Law of the Game (LOTG) (20 poin), dan tes video (20 poin). Selama proses pemilihan, diduga ada orang yang menawarkan tiket dan meminta uang.
Baca Juga: Persib Bandung Kan Ketemu Sang Mantan Saat Jamu Dewa United di GBLA
“Sejumlah wasit mengaku diminta uang Rp 500.000 bila ingin dibantu bisa dapat bocoran jawaban soal, atau paket Rp 1 juta buat dibantu lolos tes fisik dan tes LOTG. Ini harus diungkap pelakunya dan diberikan hukuman berat,” kata Koordinator SOS Akmal Marhali, dalam pernyataannya.
“PSSI harus segera membentuk tim pencari fakta independen untuk mengusut tuntas kasus pungli dalam seleksi wasit karena secara mental akhirnya berpengaruh kepada kepemimpinan wasit di lapangan,” ujarnya.
“Pak Erick (Thohir, Ketum PSSI) harus segera bertindak karena kalau lambat akan menjatuhkan kredibilitasnya. Hukum seberat-beratnya mereka yang terbukti bersalah serta berikan apresiasi kepada para wasit yang berani mengungkapnya,” katanya.
