Abd Muhid, S.H.I., M.E
(Ketua Tim Instruktur Pimpinan Cabang GP. Ansor Kabupaten Pati Periode 2022-2026)
Jurnalindo.com, – Nuzulul Qur’an, sebuah peristiwa agung yang menandai turunnya Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, merupakan salah satu momen paling bersejarah dalam peradaban Islam. Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia memperingati malam nuzul qur’an, biasanya pada tanggal 17 Ramadan, sebagai bentuk syukur dan penghormatan atas karunia terbesar yang pernah diberikan kepada umat manusia.
Al-Qur’an, sebagai Kalamullah, bukan sekadar kitab suci biasa. Ia adalah petunjuk hidup yang komprehensif, “hudan lil muttaqin,” membimbing orang-orang yang bertakwa menuju jalan yang lurus. Di dalamnya terkandung ajaran-ajaran yang meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari keimanan, ilmu pengetahuan, sejarah, hingga peraturan dan tata cara hidup bermasyarakat. Al-Qur’an adalah sumber inspirasi, pedoman, dan solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi manusia.
Peristiwa Nuzulul Qur’an bukan hanya sekadar peringatan seremonial, tetapi juga merupakan momen refleksi yang mendalam bagi setiap Muslim. Pada malam yang penuh kemuliaan ini, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Proses penurunan wahyu ini berlangsung selama kurang lebih 23 tahun, dimulai di Gua Hira ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5.
Dalam kitab Zakariya Al Anshori, dijelaskan bahwa Al-Qur’an adalah almut’abbadu bitilawatihi, artinya membaca Al Qur’an termasuk sebagai ibadah. yang tentu saja akan mendapatkan pahala apabila itu dilakukan, meskipun si pembaca tiadak memahami artinya. Hal ini menunjukkan betapa besar keutamaan membaca Al-Qur’an, baik secara tekstual maupun kontekstual.
Tadarus dan Semangat Peringatan Nuzulul Qur’an di Indonesia
Di Indonesia, peringatan Nuzulul Qur’an biasanya diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan yang semarak. Tradisi tadarus Al-Qur’an, yang dilakukan mulai pagi hingga sore hari, menjadi salah satu ciri khas peringatan ini. Selain itu, kegiatan buka puasa bersama dan pengajian di masjid atau mushala pada malam hari juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Nuzulul Qur’an.
Semangat umat Muslim dalam memperingati Nuzulul Qur’an menunjukkan kecintaan mereka terhadap Al-Qur’an. Hal ini merupakan pertanda baik yang menunjukkan bahwa kesadaran umat Muslim untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup semakin meningkat. Namun, peringatan Nuzulul Qur’an tidak boleh hanya menjadi rutinitas tahunan tanpa makna. Lebih dari itu, umat Muslim perlu memahami dan menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an, serta mengimple-mentasikannya dalam setiap aspek kehidupan.
Diera modern yang penuh dengan tantangan dan kompleksitas, Al-Qur’an hadir sebagai solusi yang relevan dan abadi. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, toleransi, dan gotong royong, yang diajarkan dalam Al-Qur’an, sangat dibutuhkan untuk membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
Mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif sebagai umat Muslim. Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dan pedoman, umat Muslim dapat menghadapi berbagai tantangan dan persoalan hidup dengan lebih bijak dan bermartabat.
Tadarus Al-Qur’an dan Penghayatan Makna
Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, mari kita tingkatkan intensitas tadarus Al-Qur’an. Namun, tadarus yang kita lakukan tidak boleh hanya sekadar membaca tanpa memahami makna. Kita perlu merenungkan dan menghayati setiap ayat yang kita baca, agar pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dapat meresap ke dalam hati dan pikiran kita.
Dengan memahami dan menghayati makna Al-Qur’an, kita akan semakin dekat dengan Allah SWT dan semakin mampu mengamalkan ajaran-ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua tergolong sebagai ahli Al-Qur’an, yaitu orang-orang yang senantiasa membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam setiap langkah kehidupan.
Nuzulul Qur’an adalah momentum yang tepat bagi umat Muslim untuk kembali merenungkan makna dan tujuan hidup, serta memperbarui komitmen untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman utama. Dengan memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an, kita dapat membangun kehidupan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan petunjuk untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang bertakwa. (Jurnalindo.com)