Oase  

5 Peristiwa Penting pada Bulan Sya’ban Beserta Dalilnya

Jurnalindo.com, – Selama hidupnya Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa-peristiwa penting. Peristiwa-peristiwa itu terjadi dalam bulan-bulan yang berbeda. Salah satunya adalah peristiwa yang terjadi di bulan Syaban.

Pada bulan Syaban terjadi sejumlah peristiwa penting dalam sejarah Islam. Contoh peristiwa penting bagi Islam di bulan Syaban yaitu berubahnya arah kiblat, diangkatnya amal, dan ditentukannya umur.

Untuk lebih jelasnya berikut lima peristiwa penting di bulan Syaban sebagaimana dikutip dari Kitab Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN)

Baca Juga: Kisah Ahli Kubur yang Dihapuskan Siksanya karena Memuliakan Bulan Sya’ban

1.Perubahan Arah Kiblat

Pada bulan Syaban terjadi perubahan arah kiblat, yang awalnya menghadap Baitul Maqdis berubah menghadap ke Ka’bah di Masjidil Haram. Kaum muslimin pada saat itu sholat menghadap Baitul Maqdis sekitar 17 bulan 3 hari. Kemudian Allah memerintahkan untuk menghadap kiblat pada Selasa, Nishfu Sya’ban.

“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu.” (Surah Al-Baqarah: 144).

2. Ditentukannya Umur atau ajal 

Bulan ini juga bulan ditentukannya ajal seseorang. Namun mesti diingat sejatinya perbuatan dan keputusan Allah tidaklah ditentukan oleh waktu dan tempat. Bisa saja penentuan umur itu ditetapkan di Bulan Sya’ban bisa juga tidak.

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat. (Surah Asy-Syura: 11).

Diceritakan dalam hadis dari Sayidah Aisyah, bahwa Nabi Muhammad SAW berpuasa di bulan Sya’ban secara penuh.

“Wahai Rasulullah, bulan yang paling engkau sukai untuk berpuasa adalah bulan Sya’ban.”

Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah mencatat di bulan Syaban setiap diri yang mati di tahun itu (dicatat ajalnya), maka aku suka datangnya ajalku sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. Abu Ya’la)

Karena itu pula Nabi memperbanyak puasa di bulan Sya’ban ini.

3.Bulan Turunnya Ayat Perintah Bershalawat

Keistimewaan lain bulan Syaban ialah turunnya ayat untuk bershalawat kepada Rasulullah Saw.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Surat Al-Ahzab: 56)

Baca Juga: Sebentar Lagi Puasa, Kapan Batas Akhir Membayar Hutang Puasa Ramadhan Tahun Sebelumnya?

4.Bulan Diangkatnya Amal

Di antara keistimewaan bulan ini ialah diangkatnya amal seorang muslim. Diangkat amal untuk diperlihatkan dan ditunjukkan kepada Allah Swt.

Disebutkan dalam hadits dari Usamah bin Zaid, “Wahai Rasulullah aku belum pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban? Rasul menjawab, Itu bulan yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan serta banyak orang lalai padanya. Dialah bulan diangkatnya amal kepada Rabbil ‘Alamin (Tuhan Pemelihara alam raya). Aku senang amalku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa,” (HR. An Nasa’i).

Kendati demikian, bukan berarti pengangkatan amal hanya terjadi di bulan Sya’ban, karena dalam beberapa hadis lain disebutkan pengangkatan amal itu terjadi dalam beberapa waktu.

Ada pengangkatan amal secara harian baik siang dan malam, ada pengangkatan amal pekanan. Namun yang jelas dalam setiap pengangkatan amal atau dilaporkannya amal memiliki hikmah yang berbeda.

5.Syaban Bulan Al-Qur’an

Di sebagian atsar disebutkan bahwa dinamai Sya’ban juga sebagai Syahrul Qur’an (bulannya Al Qur’an). Meski Al-Qur’an dituntut untuk dibaca di setiap waktu, namun ada waktu-waktu yang memang lebih ditekankan untuk dibaca seperti di bulan Ramadhan dan Sya’ban.

Ibnu Rajab menuturkan, diriwayatkan dari sanad yang lemah, dari Anas Ra, Ia berkata, kaum Muslimin ketika memasuki bulan Syaban sibuk dan tekun dengan mushafnya masing-masing untuk dibaca dan mereka mengeluarkan zakat harta untuk menguatkan dhuafa dan orang miskin berpuasa di Bulan Ramadhan.

Bulan Syaban ini juga disebut sebagai Syahrul Qurra’ (bulannya para pembaca al Qur’an). Amr bin Qais tatkala masuk bulan Sya’ban dia tutup tokonya dan mengosongkan waktunya khusus untuk membaca Al-Qur’an.

Dalam Lathaiful Ma’arif karya Ibnu Rajab Al Hanbali, Hasan bin Sahl berkata: “Wahai Tuhanku, Engkau menjadikanku di antara dua bulan yang agung, maka apa bagian untukku,” kata Bulan Sya’ban. Allah menjawab: “Kujadikan untukmu (bulan) Qiraatul Qur’an (membaca Al Qur’an).”

Bahkan, Syekh Ahmad Hijazi rahimahullah menyatakan bahwa kaum salafus shalih menyambut bulan Syaban dengan membaca Al Qur’an.

Oleh karna itu mari kita jadikan bulan Sya’ban menjadi bulan latihan atau pemanasan  ibadah bulan Ramadhan dan sebagai bulan persiapan untuk menghadapi puasa di bulan Ramadhan.

Semoga kita mendapatkan barokah bulan Sya’ban dan berjumpa dengan bulan suci Ramadhan. Amin

Penulis; Udin ENK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *