Oase  

Kisah Ahli Kubur yang Dihapuskan Siksanya karena Memuliakan Bulan Sya’ban

Jurnalindo.com, – Bulan Sya’ban adalah bulan yang terletak antara 2 bulan mulia, Rajab dan Ramadhan. Menurut kamus Lisanul Arab karya Ibnu Mandzur, kata Sya’ban adalah dari lafadz Sya’aba atau berarti ‘dhoharo’ (tampak) diantara dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan.

Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah, dulu banyak orang yang melupakan keutamaan bulan Sya’ban lantaran letaknya diantara 2 bulan mulia.

Kemudian Rasulullah memberitahukan kepada umatnya mengenai keutamaan bulan ini. Bahkan Rasulullah sendiri memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban. Berikut hadits menceritakan hal tersebut:

Baca Juga: Sebentar Lagi Puasa, Kapan Batas Akhir Membayar Hutang Puasa Ramadhan Tahun Sebelumnya?

Suatu waktu sahabat Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu memperbanyak berpuasa (selain Ramadhan) kecuali pada bulan Sya’ban?

Rasulullah SAW menjawab: “Itu bulan di mana manusia banyak melupakannya, yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Di bulan itu segala perbuatan dan amal baik diangkat ke Tuhan semesta alam, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan puasa.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)

Diceritakan dari Muhammad bin Abdullah az Zahidiy bahwa dia berkata: Kawan saya Abu Hafshin al Kabir telah meninggal dunia, maka saya menyalatinya.

Dan saya tidak mengunjungi kuburnya lagi selama delapan bulan. Kemudian saya bermaksud menengok kuburnya.

Ketika saya tidur di malam hari, saya bermimpi melihatnya, mukanya berubah menjadi pucat. Saya bersalam kepadanya dan dia tidak membalasnya. Kemudian saya bertanya kepadanya: “Subhanallah, mengapa engkau tidak menjawab salam saya?”

“Membalas salam adalah ibadah, sedang kami sekalian telah terputus dari ibadah,” jawabnya.

“Mengapa saya melihat wajahmu berubah, padahal sungguh engkau dulu berwajah bagus?” tanya saya.

Baca Juga: Materi kultum dengan tema dzikrullah agar jiwa kita tetap sehat

Dia menjawab: “Ketika saya dibaringkan di dalam kubur, telah datang satu malaikat dan duduk di sebelah kepala saya seraya berkata: “Hai si tua yang jahat!,” lalu dia menghitung semua dosa saya dan semua perbuatan saya yang jahat, bahkan dia memukul saya dengan sebatang kayu sehingga badan saya terbakar.

Kubur pun berkata kepada saya: “Apakah engkau tidak malu kepada Tuhanku?”, lalu kubur pun menghimpit saya dengan himpitan yang kuat sekali sehingga tulang rusuk saya menjadi bertebaran dan sendi-sendinya menjadi terpisah-pisah, siksaan itu berlangsung sampai malam pertama bulan Sya’ban.

Waktu itu ada suara mengundang dari atas saya: “Hai malaikat, angkatlah batang kayumu, dan siksamu dari padanya, karena sesungguhnya dia pernah menghidup-hidupkan satu malam dari bulan Sya’ban selama hidupnya dan pernah berpuasa pula satu hari di bulan Sya’ban.”

Maka Allah SWT menghapuskan siksa dari padaku karena aku memuliakan malam hari di bulan Sya’ban dengan shalat dan juga dengan puasa satu hari di bulan Sya’ban. Kemudian Allah memberi kegembiraan kepadaku dengan surga dan kasih sayang-Nya.

Setelah membaca kisah di atas, semoga kita semakin bersemangat memuliakan bulan Sya’ban dengan mengerjakan amalan-amalan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Amin.

Penulis : Udin ENK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *