Jurnalindo.com – Pada babak pertama Singapore Open, Jonatan Christie mengatakan modal kemenangannya atas pebulu tangkis India Parupalli Kashyap adalah rasa percaya diri dan optimisme sehingga permainannya bisa keluar sesuai harapan.
Dalam keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Rabu, Jonatan mengatakan bahwa dari awal ia yakin bisa mengatasi. Apalagi pemain India itu kini sudah tidak muda lagi. Dulu pun pada ajang Malaysia Masters 2015, Jonathan juga hampir menang. Hanya saat itu Ia baru naik tampil ke level super series, sementara Parupalli saat itu penampilannya masih bagus.
Wakil Indonesia dari awal mampu memegang kendali permainan dan akhirnya hanya dalam 37 menit dalam pertandingan yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Jonatan menang 21-14, 21-15 atas Parupalli.
Ia menceritakan pada awal laga, dirinya mencoba beradaptasi dengan membaca arah angin, kondisi lapangan, dan laju shuttlecock yang relatif berbeda dengan di Malaysia pekan lalu. Sementara dari faktor strategi dan pola, tidak ada perbedaan terlalu jauh dari yang ia terapkan di turnamen sebelumnya.
“Cuma saya harus tahu saat menang angin harus memukul shuttlecock seperti apa, dan sebaliknya saat kalah angin juga harus bagaimana. Harus pintar-pintar menyiasatinya,” kata Jonatan.
Pada babak kedua turnamen dengan level BWF Super 500 ini Jonatan akan bertemu Kodai Naraoka dari Jepang berbekal performa yang prima. Dalam pertemuan terakhir di Korea Open 2022, unggulan kelima juga mampu mengatasi perlawanan Naraoka dengan kemenangan dua gim langsung 21-16, 21-11.
“Untuk menghadapi pertemuan besok, tinggal menerapkan bagaimana strategi dan pola permainan yang pas saja. Baik itu saat kondisi menang angin atau saat kalah angin. Sebab saat di Korea lalu, shuttlecock-nya lambat, sementara di sini terasa lebih cepat,” katanya.
(ara/iva)
