News  

Pemkab Sigi Nilai Kemandirian Desa Harus Ditopang dengan Teknologi

jurnalindo.com – Sabtu (5/3) Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, menilai kemandirian desa harus ditopang dengan teknologi.

 

“Karena desa mandiri berarti sumber daya aparatur dan masyarakatnya di tingkat desa sudah sangat baik. Sehingga potensi-potensi di desa seperti pada sektor pertanian, dapat dijual langsung ke pasar oleh masyarakat melalui sistem informasi berbasis digital,” ucap Bupati Sigi Mohamad Irwan, dalam dialog virtual mendorong kemandirian desa untuk Sulteng lebih berdaya saing, Sabtu.

 

Bupati menyatakan Pemprov Sulteng perlu melakukan penguatan sistem informasi digital di 1.842 desa di Sulteng, termasuk di Kabupaten Sigi, untuk optimalisasi kemandirian desa.

 

Menurut dia, dengan ketersediaan sarana dan teknologi sistem informasi berbasis digital, maka desa akan semakin mudah memperoleh informasi dan mendistribusikan informasi ke masyarakat.

 

Penguatan teknologi sistem informasi di desa, juga memudahkan masyarakat petani, pekebun, peternak, untuk mengembangkan sektor-sektor potensial di desa serta memudahkan untuk mendistribusi langsung ke pasar.

 

Mohamad Irwan merespons positif Gubernur Sulteng RUsdy Mastura yang telah menjadi Desa Pakuli di Kabupaten Sigi sebagai percontohan desa digital dalam konsep smart village (desa pintar).

 

“Hanya saja belum ditindaklanjuti dengan baik, karena ini butuh waktu, butuh kesadaran dan kemauan, serta perlu diikutkan dengan peningkatan kapasitas,” ungkapnya.

 

Dia menambahkan gagasan pembangunan kemandirian desa, perlu dibuatkan konsep yang jelas, diikutkan dengan aturan dari Pemerintah Provinsi Sulteng, yang kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten.

 

“Agar supaya ini bisa berjalan dengan baik, sesuai dengan harapan kita semua dalam membangun desa,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *