News  

Kebutuhan Minyak Goreng di Kaltim Aman Hingga 54 Hari Ke Depan

jurnalindo.com – HM Yadi Noor selaku Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyebutkan, stok minyak goreng Kaltim diperkirakan tahan hingga 54 hari ke depan berdasarkan pasokan minyak goreng yang masuk pada 14-25 Februari 2022.

“Total realisasi diterima Kaltim 1.674.681 liter atau setara 1.507,21 ton dengan jumlah penduduk 3.793.144 jiwa dan kebutuhan per bulan 455,18 ton,” papar Roby di Samarinda, Kamis.

Dijelaskan Roby, rata-rata pasokan kuota minyak goreng masuk ke Kaltim dari tanggal 14 – 25 Februari 2022 adalah sebesar 118.762 liter atau setara 106,8 ton per hari.

“Kebutuhan minyak goreng Kaltim sebesar 15,06 ton per hari sehingga pasokan minyak goreng yang ada seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Sementara, pendistribusian minyak goreng di Kaltim hanya dilakukan di tujuh kabupaten/kota, yaitu Berau dengan kuota masuk 91.228 liter, Kutai Timur/Sangata 2.208 liter, Bontang 2.844 liter, Kutai Kartanegara 52.071 liter, Samarinda 1.099.362 liter, Balikpapan 421.823 liter dan Penajam 760 liter per 24 Februari 2022.

Lanjut Roby, jumlah stok minyak goreng untuk swalayan sebanyak 51.600 Liter yang terbagi di 543 toko.

Untuk, jumlah stok minyak goreng di toko swalayan anggota Aprindo sebanyak 40.826 liter untuk 430 toko. Sedangkan toko swalayan non anggota Aprindo sebanyak 10.738 liter untuk 113 toko.

Jumlah stok minyak goreng untuk pedagang pasar sebanyak 427.172 liter untuk 157 pedagang. Sedangkan distributor sebanyak 1.195.910 liter untuk 39 distributor.

Toko swalayan anggota Aprindo telah menerapkan kebijakan harga Rp14.000, sedangkan toko swalayan non anggota Aprindo masih 50 persen karena distributor minyak goreng saat ini masih dalam proses penghitungan stok di lapangan untuk pengajuan klaim subsidi selisih harga.

Sementara harga minyak goreng di pasar rakyat rata-rata masih di atas Rp14.000 di pedagang kecil. Sedangkan pedagang besar secara berangsur sudah menerapkan harga Rp14.000 untuk beberapa merek minyak goreng.

“Stok minyak goreng di distributor sudah berangsur bertambah sehingga ketersediaan minyak goreng di toko swalayan dan pedagang mulai meningkat walaupun pada minggu lalu sempat terjadi kekosongan minyak goreng,” terangnya.

Upaya stabilisasi harga minyak goreng juga telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim salah satunya dengan melakukan Operasi Pasar yang bekerja sama dengan produsen minyak goreng PT. Kutai Refinery Nusantara sebanyak 80.000 liter.

“Balikpapan 20.000 liter untuk enam kecamatan, Samarinda 40.000 liter untuk 59 kelurahan dan Kutai Kartanegara 20.000 liter untuk 9 desa,” terangnya.

Operasi Pasar minyak curah juga digelar di pasar rakyat dan langsung ke masyarakat dengan kuota 150.000 liter.

Kebijakan stabilisasi harga minyak goreng tersebut diatur dalam Permendag 01 Tahun 2022, Permendag 03 Tahun 2022 dan Permendag 06 Tahun 2022 yang berlaku mulai 1 Februari 2022.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *