JurnalIndo.com – Ganjar Pranowo, petahana Gubernur Jawa Tengah, memberikan tanggapan atas pernyataan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, yang menyatakan keyakinannya bahwa pasangannya akan menang di Jawa Tengah. Nusron menyoroti perasaan “jenuh” masyarakat terhadap Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan.
Menanggapi hal tersebut, Ganjar menyatakan, “Ya kalau dia (Nusron) harus mengatakan itu, kan dia tidak mendukung saya. Jadi yang miring-miring gitu, dan itu biasalah, tapi kayaknya dia lupa baca data saja.” dilansir dari detik.com
Ganjar, yang saat itu berada di Sukoharjo, Jawa Tengah, menegaskan keyakinannya atas dukungan masyarakat. Dia telah melakukan sejumlah kegiatan kampanye dan yakin bisa memenangkan hati masyarakat.
“Yakin banget ya, karena kami kemarin sudah bertemu struktural partai, pengusung, kemudian relawan, bahkan kita konsolidasikan lagi. Partai-partai ini sudah memberi perintah ya, kepada struktur di bawahnya,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Ganjar mengungkapkan komitmennya untuk turun langsung bertemu masyarakat dan menyampaikan program-programnya. Dia percaya bahwa setelah acara debat, pemilih memiliki pemahaman yang lebih baik dalam menentukan pilihannya.
“Tentu saya sebagai calon juga akan turun bersama mereka, bertemu masyarakat, menyampaikan program, mereka mulai mengerti, apalagi mereka setelah nonton debat, mereka bisa memilah, memilih, untuk meyakinkan sebagai preferensinya. Jadi Insya Allah makin kuat kita,” jelasnya.
Ganjar juga menyadari upaya keras semua pihak untuk merebut suara di Jawa Tengah. Untuk mengantisipasi kemungkinan kecurangan dalam kontestasi politik, Ganjar telah menugaskan relawan hingga kader untuk memantau setiap potensi pelanggaran.
“Maka kita kuatkan ya teman-teman dari pendukung Ganjar-Mahfud, termasuk partai pengusung dan relawan, untuk mencatat pelanggaran-pelanggaran yang ada. Sehingga tim hukum kita akan bekerja. Yang kedua dari kita sendiri, jangan melanggar,” tandasnya.
Ganjar berharap dengan pemantauan yang cermat, potensi kecurangan dalam kontestasi politik dapat diminimalisir, memastikan proses pemilihan berlangsung secara transparan dan demokratis.
Jurnal/Mas
