Jurnalindo.com, Nusa Dua, Bali, 12/11 – Kementerian Komunikasi dan Informatika memperkirakan perhelatan presidensial G20 Indonesia berpotensi mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
“Kita mengeluarkan suvenir untuk delegasi, yang kita minta untuk membuat suvenir adalah UMKM,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong dalam wawancara khusus bersama ANTARA di Nusa Dua, Bali, Sabtu.
G20 Indonesia berpotensi mendukung UMKM lokal
G20 Indonesia berpotensi mendukung UMKM lokal
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mengumumkan pada pertengahan tahun bahwa 20 UKM menjadi pemberi cinderamata resmi untuk delegasi G20. Memilih usaha kecil dan menengah sebagai pemasok cinderamata merupakan komitmen pemerintah dalam mempromosikan potensi dan kearifan dalam negeri Indonesia di negara sahabat.
Baca Juga: Wow, Bali bersolek untuk KTT G20
Dua produk UMKM Indonesia yaitu makanan dan kerajinan mampu meraih pangsa pasar yang kuat di luar negeri.Oleh karena itu, produk herbal teh asal Nusa Tenggara Barat, yang terbuat dari daun kelor, dan jus sayur-buah dari Bali terpilih menjadi suvenir resmi untuk delegasi yang hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Sedangkan untuk alat musiknya berupa souvenir KTT G20, plakat kayu dari Jawa Timur, lukisan wayang dari Jawa Tengah, dan jam kayu dari Jawa Barat.
Kementerian Koperasi Kecil dan Menengah memperkirakan 20 rangkaian acara tersebut dapat menciptakan 33.000 lapangan kerja baru dan nilai konsumsi sebesar Rp 1,7 triliun.
Othman memperkirakan kondisi ekonomi usaha mikro dan kecil menjadi bentengnya di puncak G20. .
Kementerian Kominfo juga menjadikan momentum G20 sebagai ajang untuk memperkenalkan teknologi digital kepada UMKM, yaitu memperkenalkan pembayaran digital menggunakan kode QRIS.
Pemerintah juga mengadakan pameran Future SMEs Village di kawasan The Nusa Dua, berisi produk unggulan dari 300 UKM di Indonesia selama 10-19 November. (Slmn/Antara)
