Jurnalindo.com, – Calon petahana Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, menyoroti persepsi seputar pemilihan gubernur (Pilgub) yang dianggap seperti melawan Istana. Hal ini berkaitan dengan partisipasi Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang juga menantu Presiden Jokowi, dalam kontestasi Pilgub tersebut.
Persepsi ini awalnya disinggung oleh Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya, yang menyatakan bahwa pendaftaran Pilgub tergolong sepi, salah satunya karena kehadiran Bobby Nasution.
Namun, Edy Rahmayadi menegaskan bahwa Pilgub bukanlah pertarungan melawan Istana. Menurutnya, Pilgub adalah kontestasi untuk menjadi gubernur, bukan melawan pemerintah pusat.
“Saya melihat Bobby bukan karena menantunya Pak Presiden. Saya melihat Bobby karena dia (marga) Nasution dan dia orang Medan,” jelas Edy.
Pilgub Sumut, lanjut Edy, adalah pesta demokrasi di mana warga Sumut yang akan memilih pada November 2024. Edy mengungkapkan bahwa kontestasi dalam Pilgub adalah hal yang biasa dalam demokrasi.
“Kalau nanti rakyat Sumut melihat Bobby lebih pantas dari Edy, oh saya hormat dong, saya kan rakyat Sumut. Tapi kalau rakyat melihat pantas si Edy, tak boleh ada yang mengganggu. Saya akan perjuangkan itu,” tegas Edy.
Sebelumnya, PDIP Sumut telah menyebut bahwa pendaftaran Pilgub tergolong sepi, dan salah satu faktornya adalah kehadiran Bobby Nasution. Namun, Bobby menanggapinya dengan menyatakan bahwa yang akan memilih adalah warga Sumut, bukan Istana.
Perdebatan ini menunjukkan bahwa persaingan dalam Pilgub Sumut sudah mulai memanas, namun Edy Rahmayadi menegaskan bahwa yang terpenting adalah menjalankan pesta demokrasi dengan sportivitas dan menghormati keputusan rakyat Sumut. (Kumparan/Nada)
