jurnalindo.com, Kongres Perempuan Indonesia (Kowani) dan sejumlah tokoh termasuk Wakil Presiden RI ke-6 Tri Sutrisno dan Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz menilai Dr. Roubini layak menjadi pahlawan nasional.
Hal itu disampaikan dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo MPd dan Titien Pamudji SIP serta Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Kongres Perempuan Indonesia masing-masing.
Dia menjelaskan dalam surat itu bahwa selama hidupnya, Dr Rubini berpartisipasi dalam perjuangan untuk perlindungan perempuan dan anak-anak dan berjuang untuk kemerdekaan sampai akhir hayatnya.
Dalam surat tersebut, Pemprov Kalbar, Masyarakat Sejarah Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia Pusat, Ikatan Dokter Indonesia Kalbar, dan IPSM turut mendukung.
Dalam surat tertanggal 31 Oktober 2022 yang dikirimkan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Kowani yang beranggotakan 102 organisasi beranggotakan 90 juta perempuan, mengajukan permohonan agar Dr. Rubini dapat ditetapkan sebagai pahlawan nasional. .
Lebih lanjut dikatakannya Dr. Rubini adalah juru kampanye di bidang kesehatan mental, kesehatan masyarakat dan kepedulian sosial dan sangat prihatin dengan banyaknya korban kasus kekerasan dan kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak.
Giwo menjelaskan, Dr Rubini telah mengajak seluruh tokoh masyarakat di wilayah Kalbar untuk bersatu melawan penjajah demi mencapai kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Gelombang tinggi membayangi wilayah perairan Indonesia
Namun, menurut Kowani, rencana itu tidak terlaksana, karena Jepang membunuh Dr. Roubini dan istrinya serta pejuang lainnya di Foreman, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Nama Dr. Roubini diabadikan sebagai nama jalan di Kabupaten Mambu, kemudian ditempatkan diorama untuk nama Rumah Sakit Pemerintah di Mambu yang berstandar internasional di Mandor Kabupaten Landak.