Bolehkah Menyentuh Kakbah Saat Ihram? Ini Penjelasan Petugas Haji

Makkah (Sumber Foto. wallpaperaccess.com)
Makkah (Sumber Foto. wallpaperaccess.com)

JurnalIndo.Com  — Salah satu larangan bagi jemaah haji atau umrah yang telah mengenakan pakaian ihram adalah menggunakan wewangian, termasuk parfum. Namun, bagaimana jika jemaah menyentuh Kakbah yang dikenal wangi akibat rutin diberi parfum berkualitas?

Menanggapi pertanyaan ini, Mustasyar Diny atau pembimbing ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, KH Abdul Malik Tibe, memberikan penjelasan kepada jemaah haji Indonesia dalam kegiatan bimbingan ibadah di Sektor 3 Daker Makkah.

“Tidak masalah menyentuh Kakbah, selama bukan dengan niat memindahkan bau wangi Kakbah ke pakaian,” kata Abdul Malik kepada para jemaah, Rabu (21/5/2024). Ia menegaskan bahwa menyentuh Kakbah bukan bagian dari rukun haji maupun umrah, sehingga ibadah tetap sah meskipun tidak dilakukan.

Abdul Malik mengingatkan, larangan menggunakan wangi-wangian tetap berlaku selama dalam keadaan ihram. Karena itu, jemaah diminta untuk berhati-hati saat berinteraksi dengan Kakbah agar tidak melanggar aturan tersebut.

Sementara itu, Mustasyar Diny lainnya, KH Waryono Abdul Ghofur, turut mengimbau jemaah, khususnya yang lanjut usia dan memiliki riwayat kesehatan, agar tidak memaksakan diri untuk melaksanakan umrah sunah atau beribadah langsung di Masjidil Haram.

“Salat di hotel pahalanya sama dengan salat di Masjidil Haram, karena seluruh wilayah Tanah Haram Makkah dihitung sebagai bagian dari Masjidil Haram,” jelas Waryono, yang juga menjabat sebagai Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI.

Ia menganjurkan jemaah untuk menjaga kondisi fisik menjelang wukuf di Arafah, serta melanjutkan ibadah dari tempat masing-masing untuk menghindari kelelahan. “Fokus jaga stamina untuk puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” tambahnya.

Dalam bimbingan yang diikuti lebih dari 300 jemaah Kloter 39 Embarkasi Jakarta–Pondok Gede (JKG) asal Kabupaten Tanggamus, Lampung, suasana berlangsung interaktif. Salah satu jemaah, Rohayati, menyatakan kegembiraannya mengikuti kegiatan tersebut.

“Manasik hari ini luar biasa. Banyak uneg-uneg kami, semuanya terjawab. Alhamdulillah,” ujarnya. Rohayati juga mengungkapkan rasa syukurnya bisa berhaji bersama sang suami dan memuji pelayanan yang diberikan selama di Makkah.

“Makanannya luar biasa, pelayanannya luar biasa. Saya mendampingi lansia, jadi lebih banyak di kamar. Tapi makanan datang terus, bahkan tanpa diminta,” tambahnya sambil tersenyum.

Sebagai informasi, jemaah haji Indonesia akan memulai ihram haji dari hotel masing-masing di Makkah, mengikuti aturan mikat bagi mukimin atau penduduk lokal, karena telah tinggal di Makkah lebih dari empat hari.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *