Jurnalindo.com – Dengan berjalan kaki di sepanjang kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Wakil Presiden Ma’ruf Amin nampak berolahraga pagi, Selasa (15/3).
Ma’ruf memulai jalan pagi dari hotel tempat dia menginap menuju Dermaga Labuan Bajo dengan ditemani istri, Wury Estu Handayani,. Sebelum mulai berjalan kaki, keduanya melakukan pemanasan singkat.
Selanjutnya, Wapres dan rombongan terbatas berjalan kaki dari Dermaga Labuan Bajo ke lokasi plaza, Kampung Air, dan sepanjang DPSP Labuan Bajo.
Jarak yang ditempuh saat berjalan kaki sekitar lima kilometer. Tidak lupa, Ma’ruf dan Wury menyapa dan berfoto bersama warga sekitar.
“Aslinya mana?” tanya Wapres kepada salah satu warga yang duduk di pinggir pantai di Kampung Air.
“Labuan Bajo,” jawab warga tersebut.
“Oh di sini, Labuan Bajo. Di sini apa dulu apa sebutannya?” tanya Wapres kepada warga tersebut.
“Kalau Labuan Bajo itu tempat kapal, Pak,” jawab warga itu.
“Sehat-sehat terus ya, Pak,” pesan Wapres kepada masyarakat.
Usai berjalan kaki selama sekitar satu jam, Wapres Ma’ruf mengatakan Labuan Bajo adalah lokasi wisata yang ideal.
“Saya kira bagus sekali karena memang alamnya mendukung, kemudian ada juga infrastruktur, fasilitas. Jadi ini perpaduan antara alamnya yang indah, kemudian diberi fasilitas yang memadai, maka menjadi tempat yang sangat ideal untuk tourism,” katanya.
Dia menilai Labuan Bajo juga layak menjadi destinasi wisata super prioritas.
“Karena memang terlihat. Oleh karena itu, ada pertemuan-pertemuan internasional di sini saya kira baik,” ungkapnya.
DPSP Labuan Bajo diresmikan Presiden Jokowi pada 15 Oktober 2021, bersamaan dengan peresmian penataan Kawasan Puncak Waringin, Kawasan Batu Cermin, dan delapan ruas jalan di Labuan Bajo.
Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Puncak Waringin dimulai Agustus 2019 dan selesai Maret 2021, dengan luas kawasan mencakup 0,39 hektare dan menghabiskan biaya Rp28,86 miliar.
Penekanan penataan Puncak Waringin bertemakan seni publik (public artworks) yang mengisahkan sejarah dan budaya Labuan Bajo.
Lokasi tersebut berada di puncak bukit dan pusat kota Labuan Bajo, serta dapat berfungsi sebagai tempat pertunjukan budaya sambil menikmati pemandangan Laut Flores. (ara/iva)