“Sungkem” Rilis Album ke 2 Punkrawit

jurnalindo.com – Peristiwa demi peristiwa terjadi di depan mata tanpa sensor, dan menurunya tingkat kepedulian teman teman manusia terhadap lingkungan sekitar sudah semakin terlihat, juga upaya perampasan lahan di lakukan setiap detik di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam karya kecil ini saya ingin menyampaikan sesuatu sebagai bentuk Ajakan kepada seluruh calon generasi bangsa yang beradab ( ANAK KU ), agar sedikit meluangkan waktu untuk bercengkrama dengan kondisi alam saat ini.

Sungkem sendiri memiliki artian luas, salah satunya adalah bentuk rasa bersyukur kepada Ibu Bumi yang sudah menghidupi manusia, tetapi sering kali dia di rusak, di perkosa ( SI MBOK ).
juga mengingatkan kepada pemangku kebijakan agar lebih mementingkan dampak yang terjadi di masyarakat ketika gunung dan sumber mata air mulai perlahan hilang ( SAK NGERTIKU ).
Saya terus berdoa dan bergerak semampu saya dalam instrument kolektif, juga mengikhlaskan pikiran pikiran dangkal yang sering kali tumbuh di lini penguasa, bahwa hanya pengkrusakan lingkungan yang bisa di andalkan Ketika ingin merauk keuntungan untuk pribadi Dengan dalih Proyek Nasional ( GEDE LILAKU ).
Saya tidak pernah membenci siapapun, hanya tugas saya sebagai rakyat biasa yang mengingatkan para pemangku kebijakan agar tidak mencla mencle dalam menangani konflik seperti di Kendeng, esuk dele sore tempe ” Yen gugatane menang ora bakal ono pabrik semen ” tapi yang terjadi….para petani di kendeng memenangkan gugatan di konstitusi tertinggi di indonesia MK ( mahkamah agung ) namun di lapangan tetap saja mereka membangun pabrik, merampas tanah, merusak lingkungan ( NGELIYO ).

Tetap sehat semua sedulur yang masih bersikukuh melindungi tanah kelahiran, dan tidak gampang untuk menjual lahan.. Ndedonga marang kuasaning gusti kang nyipta jagad agar selalu di kuatkan dalam medan yang terjal ( LINTANG )

Salam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *