Jurnalindo.com, – Pemerintahan yang akan datang di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah mengonfirmasi komitmennya untuk melanjutkan pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), meskipun proyek ini telah mengalami tantangan dan ketidakpastian selama beberapa tahun terakhir.
Dradjad Wibowo, anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menjelaskan bahwa pembangunan IKN tidak hanya merupakan komitmen politik tetapi juga sebuah perintah yang tertuang dalam undang-undang. Menurutnya, selama UU yang mendukung proyek ini masih berlaku, pemerintah memiliki kewajiban untuk melaksanakannya. Proyek ini menjadi salah satu dari 17 program prioritas yang dijanjikan oleh pasangan Prabowo-Gibran.
Meskipun pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo mengalami beberapa penundaan dalam progres infrastruktur IKN, Prabowo-Gibran berencana untuk menjalankan proyek ini secara bertahap sesuai dengan kapasitas ruang fiskal yang tersedia. Langkah ini sejalan dengan upaya untuk memperluas rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB), yang diharapkan dapat meningkatkan ruang fiskal yang ada.
Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Indonesia, mengungkapkan bahwa APBN semester pertama tahun 2024 mengalami defisit sebesar Rp 77,3 triliun, dengan pendapatan negara yang menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan tekanan fiskal yang signifikan yang akan dihadapi oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.
Selain fokus pada pembangunan infrastruktur seperti IKN, pemerintahan baru juga akan memprioritaskan pendirian Badan Penerimaan Negara untuk meningkatkan penerimaan negara dari berbagai sektor, termasuk pajak, PNBP, serta bea dan cukai. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas fiskal dan mendukung pertumbuhan ekonomi makro pada tahun-tahun mendatang.
Dengan anggaran yang telah dialokasikan sebelumnya untuk proyek IKN mencapai Rp 71,8 triliun, pemerintahan Prabowo-Gibran berada di depan tantangan besar untuk memastikan kelancaran dan kesinambungan proyek ini dalam menghadapi dinamika ekonomi dan politik yang ada. Keberlanjutan proyek ini juga menjadi cerminan dari komitmen mereka untuk mengembangkan infrastruktur yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang Indonesia. (Tempo.co/Nada)