Jurnalindo.com – Demo yang berujung bentrokan berdarah itu berlangsung di Tempat Industri Pengolahan Nikel nikel PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (14/1)
Diberitakan bahwa kerusuhan yang terjadi di lingkungan perusahaan mengakibatkan dua orang meninggal dunia, satu TKI dan satu lagi TKA di samping kerugian material yang tidak sedikit.
Ada juga laporan penjarahan asrama buruh migran dan pembakaran aset perusahaan. Polisi menahan 70 orang.
Baca Juga: Jonas Brothers rilis album baru sampai investasi BMW di Meksiko
Mengutip dari merdeka.com Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekda Morut Musda Guntur didampingi Kasatpol PP Morut Buharman Lambuli melakukan pertemuan dengan Departemen PT GNI untuk membahas berbagai hal terkait ke kerusuhan.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kapolres Morut dan Dandim Morowali dan Morowali Utara.
Ketua Satpol PP Morut Buharman Lambuli mengakui, meski hingga Minggu sore, situasi di sekitar PT GNI cukup kondusif, namun semua pihak tetap waspada untuk mencegah terulangnya kejadian sebelumnya.
Baca Juga: Memuliakan Istri Sebagai Salah Satu Kunci Pembuka Rizki
Bupati Morut Delis Julkasson Hehi mengecam keras terjadinya aksi unjuk rasa anarkis tersebut.
“Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar, yang membawa agenda-agenda lain,” kata Delis di Kota Palu, Minggu (15/1).
