Pemerataan Pembangunan: Tanggapan Andre Rosiade terhadap Pernyataan Anies Baswedan

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, menanggapi pernyataan capres Anies Baswedan terkait pemerataan pertumbuhan di (Suara.com)
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, menanggapi pernyataan capres Anies Baswedan terkait pemerataan pertumbuhan di (Suara.com)

Jurnalindo.com,  – Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, menanggapi pernyataan capres Anies Baswedan terkait pemerataan pertumbuhan di Indonesia. Andre menyatakan bahwa pemerataan pembangunan, yang dijanjikan oleh Anies, telah dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Dalam dialog di acara “Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV,” Andre Rosiade menegaskan bahwa pemerintah saat ini, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, telah berupaya maksimal untuk melakukan pemerataan di berbagai wilayah. Sebagai contoh, ia merujuk pada pembangunan di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dijalankan meskipun masyarakat sebagian besar tidak mendukung Jokowi saat Pemilu 2019.

“Pemerintah ini sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan pemerataan di berbagai wilayah, saya kasih contoh NTB, gubernurnya dari PKS, Bang Zulkiflimansyah. Pak Jokowi kalah di NTB tapi apa yang terjadi, triliunan rupiah digelontorkan oleh pemerintah pusat dalam rangka percepatan pembangunan di NTB,” ujar Andre.

Andre menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di NTB saat ini luar biasa, bahkan selama pandemi COVID-19. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa upaya pemerataan pembangunan yang dicanangkan oleh Anies sudah dilaksanakan oleh pemerintahan Jokowi.

Selanjutnya, Andre menyoroti pernyataan Anies yang menyebut bahwa pembangunan Ibukota Negara (IKN) dapat menghambat pemerataan pembangunan di daerah lain. Andre menyatakan bahwa persepsi ini keliru dan menyesatkan. Ia menekankan bahwa pembangunan IKN justru menunjukkan pergeseran orientasi pembangunan dari Jawa-sentris menjadi Indonesia-sentris.

Namun, Andre mengakui bahwa ia memahami narasi yang disampaikan oleh Anies menjelang Pemilu 2024. Sebagai mantan pendukung Anies pada Pilkada Jakarta 2017, Andre menyoroti perbedaan antara janji kampanye dan realisasi, contohnya terkait penolakan reklamasi yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan. (Kompas.TV/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *