Jurnalindo.com, – Partai Nasdem memilih untuk tidak menanggapi pernyataan calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, yang menyentuh kasus korupsi proyek penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5.
Cak Imin, sebagai calon wakil presiden, menyatakan bahwa kasus korupsi tersebut menyebabkan ketidakmerataan internet di Indonesia. Pernyataan ini dapat dianggap sebagai sindiran terhadap Partai Nasdem, yang turut mengusung Cak Imin bersama pasangannya Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem, Effendi Choirie, menilai bahwa pernyataan Cak Imin tidak perlu ditanggapi lebih lanjut. Gus Choi, sapaan akrab Effendi Choirie, menyatakan, “Enggak usah ditanggapi (pernyataan Cak Imin).”
Pernyataan Cak Imin
Cak Imin menyentuh kasus korupsi BTS 4G saat berkampanye di Kudus, Jawa Tengah. Ia mengklaim bahwa dampak dari korupsi ini menyebabkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sulit memasarkan produknya lewat internet.
“Kalau enggak ada korupsi, dalam waktu singkat internet akan merata di seluruh Indonesia,” ujar Cak Imin.
Cak Imin berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan internet di Indonesia, khususnya untuk mendukung penjualan produk UMKM. “Kita akan berdayakan pemberian kekuatan internet kita,” katanya.
Kasus BTS 4G
Kasus BTS 4G dan infrastruktur pendukungnya di Kemenkominfo saat ini ditangani oleh Kejaksaan Agung. Kejagung menilai proyek ini telah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 8,03 triliun.
Johnny G Plate, yang saat itu menjabat Menkominfo dan Sekjen Partai Nasdem, termasuk salah satu dari 16 tersangka dalam kasus ini. Johnny divonis 15 tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Kasus ini mencakup persoalan kajian, mark up barang, hingga pembayaran terhadap menara BTS yang secara fisik tidak ada.
Partai Nasdem memilih untuk tidak memberikan tanggapan yang mendalam terkait pernyataan Cak Imin, mengarahkan fokus pada Pilpres 2024 dan agenda politik mendatang. (Kompas/Nada)
