Menko Perekonomian: Nahdlatul Ulama Berperan Penting dan Strategis Bagi Bangsa

jurnalindo.com – Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat menghadiri Puncak Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-99 Wilayah Barat Indonesia di Jakabaring Sport City, Palembang menyebutkan Nahdlatul Ula ma berperan penting dan strategis bagi bangsa. Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu, Menko Airlangga menyampaikan NU selalu memainkan peran dalam setiap fase perjalanan bangsa Indonesia. NU juga telah memiliki kesadaran sedari awal pendiriannya mengenai pentingnya ekonomi bagi kesejahteraan rakyat. “Penanganan COVID-19 menjadi kunci pemulihan perekonomian. Kami bersyukur dan berterima kasih atas doa para kyai, kedisiplinan masyarakat, dan juga kepeloporan para kyai pada saat vaksinasi. Kami melihat bahwa peran NU penting sekali dalam penanganan COVID-19, membantu memberikan kepercayaan masyarakat untuk dilakukan vaksinasi dan bahkan NU berani menyatakan di awal bahwa vaksin adalah halal dan aman,” katanya. Ia juga menyempatkan diri untuk mengajak para hadirin mendoakan salah seorang ulama kharismatik yang berasal dari Palembang yakni Syekh Abdus Samad Al-Palimbani. “Di Palembang ini terdapat seorang ulama, sufi besar bermazhab ahlus sunnah wal jama’ah yakni Syekh Abdus Samad Al-Palimbani. Jejak perjuangan Syekh Abdus Samad Al-Palimbani telah menginspirasi para ulama nusantara bagi perkembangan Islam di Indonesia. Untuk itu, marilah kita mendoakan almarhum, Al-Fatihah,” ujarnya. Dalam acara yang juga menyongsong usia satu abad NU tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar NU Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa NU didirikan oleh para waliyullah. Lahirnya NU merupakan barokah puncak dari jaringan para aulia yang telah berkembang dalam beberapa generasi di seantero Nusantara. “Di antara mereka adalah para Wali Songo, termasuk para wali atau yang kita punya khusnudzon kuat termasuk dari aulia kita mengenal Ki Ageng Gribig atau Raden Wasibagno Timur yang makamnya saat ini ada di Jatinom, Klaten. Dan saat ini ada salah seorang keturunan Ki Ageng Gribig yang hadir, yakni Pak Airlangga Hartarto,” ungkapnya. Terkait dengan dipilihnya Kota Palembang sebagai Pusat Harlah NU ke-99 Wilayah Barat Indonesia, Yahya menyampaikan bahwa Palembang adalah Sriwijaya yang merupakan peradaban besar berskala nusantara yang tercatat paling tua dalam sejarah. “Kita butuh untuk menengok kembali, belajar kembali, menghayati kembali pengalaman Sriwijaya pada saat kita membulatkan tekad untuk berjuang mewujudkan masa depan peradaban yang lebih mulia,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *