Jurnalindo.com, – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, pada Rabu (18/10) mengumumkan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari partai tersebut yang akan mendampingi Ganjar Pranowo. Pengumuman ini dilakukan bersama para ketua umum partai koalisi. Namun, yang menarik perhatian adalah ketiadaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengumuman ini.
Presiden Jokowi saat itu tengah berada di luar negeri untuk kunjungan kerja ke beberapa negara. Ia meninggalkan Indonesia pada Senin (16/10) dan rencananya akan kembali pada Jumat (20/10). Kehadiran Jokowi dalam pengumuman penting bagi PDIP dan koalisi sebelumnya selalu menjadi hal yang wajar. Sebagai salah satu kader terbaik PDIP, Jokowi hadir dalam berbagai momen penting bagi partai tersebut.
Sebagai contoh, saat deklarasi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP pada 21 April 2023 di Istana Batu Tulis, Jokowi turut hadir. Demikian juga saat Rakernas IV PDIP, Jokowi hadir dengan didampingi oleh Megawati dan Ganjar.
Tetapi, isu tentang retaknya hubungan antara Jokowi dan Megawati masih menjadi perbincangan. Salah satu pemicunya adalah isu tentang Gibran Rakabuming Raka yang disebut-sebut akan menjadi cawapres Prabowo Subianto. Namun, syarat Gibran untuk mendaftar sebagai cawapres baru akan terpenuhi setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Hal ini kemudian dibantah oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Puan berpendapat bahwa hubungan antara Jokowi dan PDIP tetap harmonis. Dia menegaskan bahwa tidak ada pecah kongsi dalam koalisi dan bahwa semuanya berjalan baik-baik saja.
Meskipun kehadiran Jokowi dalam pengumuman cawapres Ganjar Pranowo absen, penegasan dari Puan Maharani dan langkah-langkah politik yang terus berjalan menunjukkan bahwa koalisi dan PDIP tetap bergerak maju menjelang Pemilu 2024 dengan keyakinan dan kesolidan yang kuat. (Nada/Kumparan)
