Jurnalindo.com, – Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), menanggapi permintaan maaf yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang akhir masa pemerintahannya. JK mengapresiasi itikad baik Jokowi yang meminta maaf kepada rakyat Indonesia, namun juga menekankan bahwa pemerintahan pasti memiliki tantangan dan kendala dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut JK, setiap pemerintahan selalu berusaha untuk menjalankan tugas sebaik mungkin, meskipun tidak mungkin semua kebijakan dapat menyelesaikan semua masalah bangsa. Ia menilai bahwa wajar jika sebuah pemerintahan menemui kendala dalam pelaksanaan tugasnya, baik dari segi anggaran maupun situasi yang dihadapi.
“Tentu semua pemerintah ingin melaksanakan secara maksimum apa yang telah dilakukan. Tentu ada kendala-kendalanya juga. Masalah anggaran, masalah situasi. Tapi tentu sudah berusaha dengan baik meskipun tentu juga ada pujian, ada kritikan. Biasa itu,” tutur JK di Puri Agung Convention Hall, Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Senin (5/8/2024).
Penilaian Masyarakat yang Utama
JK menambahkan bahwa pada akhirnya, masyarakatlah yang harus menilai permintaan maaf Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Menurutnya, masyarakat adalah pihak yang merasakan langsung dampak dari kebijakan pemerintah, sehingga penilaian mereka sangat penting.
“Ya yang harus melihatnya masyarakat, apa pandangan masyarakat karena yang merasakan,” pungkas JK.
Permintaan Maaf Jokowi
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengucapkan permintaan maaf menjelang akhir masa jabatannya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Jokowi dan Ma’ruf Amin memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan selama menjabat dalam satu periode terakhir. Permintaan maaf tersebut disampaikan pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan menjelang HUT ke-79 RI di Halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2024).
“Saya dan Kiai Haji Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Jokowi.
Reaksi dari Berbagai Pihak
Permintaan maaf Jokowi ini mendapat berbagai tanggapan dari banyak pihak. PDIP menilai permintaan maaf tersebut tidak tulus, sementara PKS meminta evaluasi terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Di sisi lain, Kaesang Pangarep, putra Jokowi, menyatakan bahwa tidak ada presiden yang sempurna, sebagai bentuk pembelaan terhadap ayahnya.
Sementara itu, PKB menagih janji-janji yang belum terpenuhi, termasuk soal Ibu Kota Negara (IKN) dan ekonomi. Dalam konteks ini, JK menekankan bahwa setiap pemerintahan memiliki tantangan yang harus dihadapi, dan masyarakat berhak untuk memberikan penilaian terhadap kinerja pemimpin mereka.
Pernyataan JK menyoroti kompleksitas dalam menjalankan pemerintahan dan pentingnya itikad baik serta usaha maksimal dari para pemimpin. Meskipun terdapat kritikan dan pujian, akhirnya masyarakatlah yang menjadi penilai utama terhadap kinerja pemerintahan dan permintaan maaf yang disampaikan oleh pemimpinnya. (Bisnis.com/Nada)