Jurnalindo.com, – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berupaya mendesak Prabowo Subianto, presiden terpilih, untuk memprioritaskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) setelah masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober mendatang. Dalam wawancara terbarunya, Jokowi menyatakan keinginannya untuk rutin mengunjungi proyek ambisius ini, menegaskan bahwa IKN memerlukan perhatian khusus meski ia sudah purnatugas.
Sinyal Kuat untuk Keberlanjutan IKN
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, tindakan Jokowi ini merupakan sinyal yang jelas bahwa proyek IKN harus dilanjutkan oleh Prabowo dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka. “Ini menunjukkan bahwa Jokowi ingin memastikan IKN mendapatkan perhatian yang layak,” ujarnya. Dengan mengumumkan niatnya untuk sering-sering berkunjung ke IKN, Jokowi menggarisbawahi pentingnya proyek ini bagi masa depan pembangunan Indonesia.
Kekhawatiran Terhadap Prioritas IKN
Adi juga menyatakan bahwa Jokowi merasa perlu untuk menekankan pentingnya IKN, mengingat posisi Gibran yang hanya sebagai wakil presiden. “Jokowi mungkin khawatir bahwa tanpa komitmen yang kuat dari Prabowo, IKN tidak akan menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan,” ungkapnya. Dalam konteks ini, keberlanjutan proyek IKN tidak bisa sepenuhnya dipercayakan kepada Gibran.
Penegasan Jokowi di IKN
Pernyataan Jokowi mengenai komitmennya untuk rutin mengunjungi IKN disampaikan saat wawancara di lokasi proyek, menunjukkan betapa seriusnya ia menganggap kelangsungan pembangunan ini. Meski dia tidak akan lagi memegang kekuasaan, keinginannya untuk tetap terlibat menunjukkan bahwa IKN merupakan salah satu warisan penting yang ingin ia titipkan kepada pemerintah mendatang.
Dengan menjadikan IKN sebagai fokus utama, Jokowi berharap Prabowo dapat melanjutkan visi dan misi yang telah dicanangkan selama masa kepemimpinannya. Langkah ini mencerminkan kepedulian dan komitmen Jokowi terhadap proyek yang dianggap vital bagi kemajuan Indonesia, sekaligus menegaskan pentingnya dukungan penuh dari pemerintahan baru untuk memastikan keberhasilan IKN sebagai pusat pertumbuhan baru di masa depan. (Kompas.com/Nada)
