Jurnalindo.com – Bagi anak-anak yang ingin menonton film tentang binatang, On The Run bisa menjadi rekomendasi.
Film On The Run bercerita tentang Cookie, seekor pinguin biru jantan muda yang bercita-cita menjadi seorang ayah. Tapi Cookie, tidak bisa bertelur, tiba-tiba bertemu dengan telur aneh yang menghalangi jalannya. Saat terjadi letusan gunung berapi di Selandia Baru, tanah airnya, sebuah telur dilemparkan ke arahnya.
“Inti dari film ini adalah keinginan kami untuk menceritakan kisah ikatan keluarga,” ungkap sutradara “On The Run” Julian Bisaro.
Baca Juga: Film Horor Kutukan Sembilan Setan Raih 100 ribu Jumlah Penonton Sejak Ditayangkan
Yang unik adalah karakter dalam animasi tersebut merupakan ras yang sangat berbeda dan konsep adopsi yang tidak terduga sangat terasa di kehidupan nyata. Misalnya kucing memelihara anaknya, macan tutul memelihara bayi babon, dan lain-lain.
Selain itu, percampuran spesies hewan yang berbeda juga merepresentasikan identifikasi penonton muda yang umum terjadi di masyarakat saat ini. Anda juga ingin mengangkat isu ekologis dalam film tersebut.
Saat letusan gunung berapi memaksa orang mengungsi, alam merebut kembali tanah air mereka. Ketertarikannya yang besar pada negara Selandia Baru dan suku Maori memastikan bahwa plot yang disajikan mendominasi wilayah tersebut.
Baca Juga: Sinopsis Film Horor The Boogeyman yang Tayang di Bioskop
Di On The Run, karakter hewan tidak berbicara, melainkan berkomunikasi melalui suara seperti pekikan lembut, gonggongan, dan lainnya. Ini menghindari antropomorfisasi, atau atribusi karakteristik, perasaan, atau tujuan manusia kepada makhluk non-manusia.
“Jelas bahwa kami tidak menggambarkan keluarga ‘klasik’ di sini. Tetapi menurut saya hal terbaik yang dapat Anda harapkan dari seorang anak adalah untuk dicintai, didorong dan dilindungi, dan membuat kagum orang tuanya. Siapa pun mereka,” ungkap Bisaro.
