Jurnalindo.com – Bagi kamu penikmat film horor, jangan lewatkan film Susuk. Berikut informasinya.
Film horor Susuk yang digarap oleh rumah produksi Goodwork merilis poster yang memperlihatkan penayangan perdananya di bioskop-bioskop Indonesia pada bulan Agustus.
Menurut siaran resmi yang diterima, Selasa, film Susuk disutradarai Gimanti Rosa, yang sebelumnya sukses membintangi film horor Qori. Ridla An-Nuur S., Novi Hanabi dan Husein M. Atmodjo sebagai produser.
Baca Juga: Sinopsis dan Pemeran Drama Hidden Love yang Tengah Populer
Poster film “Susuk” yang baru-baru ini dirilis menampilkan karakter Laras (diperankan oleh Hana Malasan) dan setengah dari foto menunjukkan sinar-X yang menunjukkan benda asing di tubuhnya. Hal ini sepertinya menjadi contoh fenomena implan yang sempat ramai di media sosial beberapa waktu ini.
Berbeda dengan film horor lain yang identik dengan kehadiran makhluk gaib, film “Susuk” menyampaikan suasana horor dengan menghadirkan konsekuensi penggunaan susuk.
Film “Susuk” bercerita tentang Laras (Hana Malasan) yang ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai PSK dan memperbaiki hubungannya dengan adik perempuannya Ayu (Ersya Aurelia).
Baca Juga: Inilah Sinopsis, Pemeran, dan Jadwal Tayang Film Horor The Nun 2
Namun akibat kecelakaan tersebut, kematian Lara ditolak dan ia terus terjebak dalam kematian. Tubuh Laras masih hidup, namun tubuhnya mulai membusuk seperti mayat. Ditemani Armani (Jourdy Pranata), Ayu pun mencari berbagai cara untuk menyembuhkan Laras.
Mereka mengunjungi kepala desa bernama Damar (Whani Dharmawan) yang membantu Laras dan Ayu setelah orang tua mereka meninggal, Ustad Rahmat (M.N. Qomaruddin) yang memahami efek implan, dan dukun Prasetyo (Muhamad Khan).
Namun, ternyata implan yang ada di tubuh Lara bukanlah implan biasa, melainkan tubuh Lara yang hancur, membuat Ayu, Armani, bahkan warga desa ngeri.
Baca Juga: Begini Cerita Gandhi Fernando yang Alami Kejadian Mistis Saat Syuting Film Lampir
Film “Susuk” dibintangi oleh sejumlah aktor berbakat Indonesia antara lain Hana Malasan, Ersya Aurelia, Jourdy Pranata, Muhammad Khan, Elang El Gibran, Izabel Jahja, Whani Dharmawan dan M.N. Qomaruddin.
