Wajarkah Anak Berbicara Sendiri? Cari Tahu Jawabanya Yuks!

jurnalindo.com – Sering kita temui buah hati yang sedang berbicara dengan asyiknya menjelaskan detail apa yang ia lihat hingga nada suara yang terkadang ditekan.

Hal seperti ini sering Kita anggap sebagi fenomena yang aneh sehingga mengaitkannya dengan hal mistis. Lantas, wajarkah anak sering berbicara sendiri?

Pada tahap ini Anda tidak perlu bingung dan khawatir. Faktanya, kebiasaan berbicara sendiri pada anak balita adalah hal yang normal terjadi. Kebiasaan berbicara sendiri termasuk dalam tahapan perkembangan anak. Bahkan, kebiasaan berbicara sendiri sekaligus mengasah imajinasi, mengekspresikan emosi, serta fantasi dari apa yang ia lihat dan ia ingat.

Lebih lanjut ternyata anak yang suka berbicara sendiri memiliki kemampuan menyelesaikan tugas motorik 78% lebih baik dibandingkan dengan anak yang hanya diam.

Selain itu, ada beberapa manfaat anak berbicara sendiri. Berikut diantara manfaat anak suka berbicara sendiri yang perlu Anda ketahui:

1. Mengekspresikan diri

Kebiasaan berbicara sendiri membantu anak untuk belajar mengekspresikan diri. Baik itu mengekspresikan perasaan maupun pikiran yang ada di dalam diri si kecil.

Saat ia melihat hal yang menarik dalam kegiatan sehari-harinya, anak akan mencoba meniru apa yang ia rasa menarik kemudian mulai mengeksplor dirinya.

2. Melatih ingatan anak

Selain itu, kebiasaan suka berbicara sendiri juga bermanfaat untuk melatih daya ingat si kecil. Tanpa disadari, seringkali anak menirukan percakapan sosial yang didengarnya dari orangtua maupun lingkungan sekitar.

Hal ini justru membuat anak akan berlatih mengingat apa yang ia saksikan dan yang ia dengar kemudian menyimpanya dalam ingatanya.

3. Memiliki kemampuan memecahkan masalah

Manfaat berbicara sendiri yang tidak kalah menarik adalah melatih dan mengasah kemampuan memecahkan masalah (problem solving) pada si kecil.

Berbeda dengan orang dewasa yang terbiasa curhat dengan orang lain untuk mencari saran dan mengutarakan unek-unek. Anak-anak memilih berbicara sendiri atau “curhat” dengan boneka kesayangannya untuk mencari jalan keluar dan memecahkan masalah tanpa bantuan orang dewasa.

4. Melatih emosi dan bahasa si kecil

Kegiatan berbicara sendiri membuat anak mempunyai cara untuk mengekspresikan imajinasi, sekaligus apa yang sedang mereka rasakan. Kondisi inilah yang nantinya akan berdampak baik dalam mengoptimalkan perkembangan emosi anak.

Karena anak terbiasa “berbicara”, maka kemampuan bahasa dan berbicara si kecil turut meningkat. Supaya lebih optimal, Mama Papa bisa ikut bergabung dengan pembicaraan si kecil. Kita juga bisa menimpali dengan berbagai pertanyaan atau merespons guna melatih kemampuan bicara anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *