Pola Asuh Positive Parenting Cocok Untuk Generasi Milenial

Jurnalindo.com – Seiring berjalannya waktu, perubahan zaman semakin terlihat. Begitupun pola asuh anak yang dapat berkembang seiring waktu.

Lalu pola asuh seperti apa yang cocok untuk anak generasi milenial?

Pola asuh positive parenting dinilai tepat bagi orang tua masa kini untuk diterapkan kepada anaknya yang merupakan generasi milenial.

Baca Juga: Tips Halau Kantuk Saat Sedang Ada di Perjalanan

Jenis pola asuh ini dapat membantu orang tua menerapkan disiplin efektif tanpa kehilangan momen menyenangkan bersama anak.

Pola asuh psitive parenting menekankan pasa sesuatu yang positif. Tidak ada kalimat negatif atau menyalahkan anak seperti “gitu saja enggak bisa” atau kata-kata lainnya.

Cara pertama yang dapat dilakukan orang tua untuk menerapkan pola asuh ini yakni orang tua diharap menjadi model yang baik dengan menjadi teladan untuk anak.

Baca Juga: Tips Aman Bepergian ke Luar Kota

Selain itu, orang tua juga sebaiknya dapat meluangkan waktu berkualitas secara rutin dengan anak seperti menemani belajar.

Saat anak berhasil dalam melakukan tugasnya, orang tua juga dapat memberikan pujian kepada anak. Orang tua tidak melulu fokus pada prestasi anak, tapi juga sikap anak.

Selain itu, orang tua juga harus memberikn konsekuensi logis, bersikap tegas, disiplin, jelas dan konsisten.

Baca Juga: Manfaat Memberikan Reward Bagi Anak

Cara selanjutnya adalah melakukan diskusi dan negoisasi dengan anak. Orang tua harus memonitor apa yang dikerjakan anak, mengingatkan manajemen waktu untuk melakukan sesuatu dengan tuntas.

Orang tua juga harus menciptakan komunikasi efektif dengan anak. Misalnya, orang tua bisa sharing pengalaman saat dulu tidak mengerjakan PR, sehingga anak juga merasa bahwa orang tuanya pernah di posisi mereka.

Baca Juga: Tiga Jenis Rem Cakram Mobil Yang Perlu Anda Ketahui

Selain itu, untuk menerapkan pola asuh positive parenting, orang tua juga diharap dapat memberi ruang tumbuh dan memberi kesempatan bagi anak untuk melakukan kesalahan.

Poin ini penting karena anak bisa belajar dari kesalahan.

 

(Nawa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *