Jurnalindo.com – Memberikan penghargaan atau reward pada anak dapat berdampak pada kestabilan emosi dan kebahagiaannya.
Anak yang dihargai hasil usahanya akan dengan mudah membentuk perilaku ke arah yang lebih baik. Selanjutnya, anak tersebut akan terus berusaha mengembangkan dan menggali potensi yang dimilikinya.
Selain itu, berikut ini manfaat memberikan reward pada anak atas hasil usahanya.
Baca Juga: Demokrat ajak Nasdem dan PKS untuk lakukan ini demi Perubahan
1. Memberikan Pandangan Positif Anak
Pertama, meningkatkan self-esteem anak, dengan mendapatkan reward pastinya anak akan merasa dirinya telah berhasil mencapai sesuatu sehingga menimbulkan pandangan positif pada dirinya.
2. Meningkatkan Bonding
Lebih lanjut, manfaat lainnya yaitu mempererat hubungan antara orang tua dan anak, dengan memberikan perhatian lebih banyak pada perilaku baik daripada perilaku buruk maka akan membawa orangtua dan anak ke arah hubungan yang lebih positif.
Baca Juga: Ruben Onsu Bongkar Masa Lalu Bunda Corla yang Pergi ke Pasar
3. Membuat Anak Menggali Kemampuannya
Terakhir, manfaat ketiga yaitu mendorong anak untuk belajar menguasai keterampilan ataupun kemampuan yang diharapkan.
Reward tidak terlepas dari motivasi. Pada anak, motivasi yang datang dari luar dirinya masih dominan. Perilaku anak masih bergantung pada reward atau konsekuensi yang ia dapatkan.
Baca Juga: Indonesia bebas stunting bisa tercapai jika nutrisi ini tercapai
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemberian reward efektif dalam membentuk perilaku baik atau perilaku yang diinginkan pada anak, salah satunya reward haruslah sesuatu yang bermakna buat anak, seperti coklat kesukaan atau aktivitas favoritnya.
Penghargaan diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul agar pola keterkaitannya dapat tercipta erat antara penghargaan dan perilakunya. Orang tua disarankan untuk menghindari menunda reward terlalu lama.
Baca Juga: Alasan Kaesang Pangarep Ingin Terjun ke dunia Politik
Pemberian reward ini boleh dilakukan asal tidak berlebihan sehingga anak merasa terlalu mudah dan akhirnya reward kehilangan makna.
(Nawa)
Sumber : antaranews
