Jurnalindo.com – Doha, 10/12 – Salah satu perbedaan yang mencolok antara Indonesia dan Qatar adalah sulitnya menemukan jenis lapak yang sama dengan pedagang kaki lima di sepanjang sisi jalan, kecuali di area khusus seperti pasar seperti Souq Waqif.
Namun di antara semua kesulitan tersebut, shawarma adalah salah satu fasilitas yang bisa ditemukan di Qatar. Makanan cepat saji khas Timur Tengah ini sangat mudah didapat di hampir setiap sudut di Qatar.
Camilan yang cukup mengenyangkan, shawarma memiliki kisaran harga awal sekitar tujuh riyal (sekitar Rs 30.000).
Berdasarkan hasil penelusuran Antara, shawarma merupakan makanan yang pertama kali muncul di wilayah Turki masa kini pada era Kesultanan Utsmaniyah.
Baca Juga: Ariel Tatum tergila gila dengan makanan ini
Secara etimologis, shawarma adalah turunan dari kata Turki çevirme, yang berarti memutar, dan mengacu pada alat besi berputar yang digunakan untuk memastikan proses pemanggangan daging merata.
Shawarma biasanya menggunakan ayam, kambing, domba, sapi, dan kalkun, yang dibumbui dan diasinkan sebelum dipotong tipis-tipis dan ditumpuk di atas panggangan setinggi sekitar 2 kaki.
Lemak sering ditempatkan di antara tumpukan daging untuk menambah rasa dan juiciness pada daging shawarma.
Beberapa bumbu yang biasa digunakan untuk membumbui daging shawarma adalah kayu manis, jinten, kapulaga, kunyit, dan paprika.
Baca Juga: Pernak pernik di kampung Suporter Piala Dunia 2022 di Al Janoub Qatar
Shawarma bisa disajikan langsung di atas lapisan roti pipih di atas piring atau dibungkus sebagai bungkus. Pilihan kedua lebih umum di Qatar, terutama demi singkatnya sehingga pembeli dapat menikmati shawarma saat bepergian.
Shawarma ayam adalah pilihan termurah di antara semua pilihan protein yang tersedia. Di Qatar, shawarma tidak hanya dipadukan dengan potongan ayam, tetapi juga dengan kentang goreng, ketimun, dan saus bawang putih. (jurnalindo/salman)
