Ini Rekomendasi Tempat Eksotis Untuk Refleksikan Diri di Banyuwangi

 

Jurnalindo.com – Banyuwangi, 11/12 – Mendengar istilah “healing” rasanya seperti sedang berwisata langsung ke Pulau Bali. Padahal, hanya satu sentimeter dari Pulau Dewata terdapat Banyuwangi yang tak kalah menarik untuk beristirahat dari hiruk pikuk pekerjaan dan kota metropolitan.

 

Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus terluas di Pulau Jawa. Tak heran, Banyuwangi kaya akan berbagai tempat menarik dan eksotik untuk dijelajahi.

 

Berikut beberapa rekomendasi destinasi wisata di Banyuwangi yang bagus untuk dijelajahi dan tempat refleksi diri.

Kawah Ijen

Pidato Banyuwangi tentu tidak lepas dari Gunung dan Kawah Ijen yang merupakan salah satu danau air asam terbesar di dunia. Gunung ini terletak di antara dua kabupaten yaitu Banyuwangi dan Bondowoso.

 

Untuk menikmati keindahan Kawah Ijen, pengunjung harus bersiap mengeluarkan keringat terlebih dahulu dengan berjalan menanjak. Waktu terbaik untuk mendaki adalah sekitar jam 3 pagi untuk melihat matahari terbit.

Mendaki gunung dengan kontur jalan yang tidak rata tentu menjadi petualangan yang menantang, apalagi traveler di kawasan ini harus mendaki dengan sudut tanjakan hingga 45 derajat. Meski sulit, pasti bisa menjadi pengalaman yang seru dan menyenangkan.

 

Namun, jangan khawatir jika pengunjung tidak bisa mendaki gunung tersebut. “Ojek” tersedia untuk membantu pengunjung yang mengalami kesulitan. Pengunjung cukup duduk manis di troli yang dioperasikan tiga hingga empat orang. Traveler bisa menggunakan layanan ini untuk naik turun Kawah Ijen. Harganya pun bervariasi, biasanya berkisar antara Rp500 hingga Rp800.000.

 

Selain pemandangan danau berwarna tosca yang mempesona, wisatawan juga bisa melihat “api biru” di kawah Ijen. Namun, wisatawan harus berangkat lebih awal karena api biru dapat terlihat sekitar pukul 2 pagi.

Baca Juga: Yuk Maksimalkan Penampilanmu Agar Tetap Cantik Selama Liburan

De Djawatan

Puas menikmati keindahan Kawah Ijen, kita kembali menyejukkan diri dengan rimbunnya pohon trembesi raksasa di hutan De Djawatan Benculuk.

 

Memasuki kawasan ini langsung mengingatkan wisatawan akan Hutan Fangorn dari film The Lord of the Rings yang meninggalkan kesan magis dan nostalgia.

 

Djawatan merupakan hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Sedangkan Benculuk adalah nama sebuah desa di Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.

Situs ini sudah ada sejak masa penjajahan Belanda dan digunakan sebagai tempat penebangan kayu (TPK) dari Dinas Kehutanan Perhutani di bagian selatan Banyuwangi.

 

Obyek wisata ini sepertinya cocok dinikmati bersama keluarga dan orang-orang tersayang untuk bersantai, berbincang dan berfoto estetik di antara lebih dari 800 pohon Trembesi sangat besar yang tumbuh sejak zaman Belanda dan masih tumbuh subur.

Taman Nasional Baluran

Gunung telah didaki. Hutan? Sudah dijelajahi. Canggung rasanya jika tidak mampir ke Kabupaten Situbondo yang berbatasan dengan Banyuwangi untuk berpetualang di padang savana yang luas kaya akan satwa dilindungi di Taman Nasional Baluran.

 

Dikenal juga sebagai “Afrika Jawa”, tempat ini memiliki sederet atraksi yang ditawarkan mulai dari padang savana Bekol, hutan hijau lebat hingga keindahan bawah laut Pantai Bama.

Saat ANTARA berkunjung ke Taman Nasional Baluran pada Desember lalu, padang savana yang terbentang luas disertai terik matahari membuat pengunjung serasa berada di lokasi syuting The Lion King.

 Baca Juga: Kejurnas Banyuwangi, Atlet Balap Sepeda Jambi Raih Satu Medali Emas

Ada dua pohon ikonik di Savana Bekol yang menjadi spot foto para wisatawan. Salah satu yang paling terkenal adalah pohon bernama “Pohon Raisa” karena penyanyi itu syuting video musik “Fall Hearts” beberapa waktu lalu.

Eksotisme Taman Nasional Baluran juga menjadi habitat berbagai jenis hewan, seperti kerbau, bison, rusa, monyet, lutung, burung merak, ular dan beberapa jenis burung kecil.

 

Setelah puas memotret dan menjelajahi sabana, pengunjung bisa menuju ke Pantai Bama yang jaraknya sekitar 8 km. Sesampai di sana, wisatawan bisa melihat pantai pasir putih dan pohon bakau, serta disambut oleh monyet abu-abu berekor panjang. Namun berhati-hatilah, karena kawanan monyet ini cukup digemari pengunjung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *