Hasil Penelitian, Merasa Awet Muda Bikin Otak Jadi Lebih Sehat

jurnalindo.com – Banyak orang yang merasa bahwa dirinya awet muda, padahal secara usia dirinya sudah berkepala 5 bahkan bisa lebih. Namun, merasa mud aini memang tidak ada salahnya. Apalagi dalam pergaulan, terkadang orang yang sudah tua juga lebih memilih bercengkrama dengan orang yang lebih muda. Masing-masing mempunyai tujuan yang berbeda.

Merasa aet muda, ternyata juga ada manfaat yang akan didapatkannya. Manfaat yang paling besar adalah dapat memotifasi diri untuk terus menjadi anak muda dengan semangat yang energik dan membara. Berbapa kalau orang sudah merasa tua, pastinya mereka akan malas-malas dan enggan untuk melakukan sesuatu.

Bahkan, menurut sebuah penelitian, orang yang selalu merasa awet muda akan memicu otaknya untuk lebih tenang dan lebih sehat. Tak main-main, kesimpulan ini didapat dalam riset yang dilakukan dengan pemindaian otak.

Periset menemukan, orang yang menganggap diri mereka lebih muda memiliki banyak materi abu-abu pada daerah kritis otak. Inilah yang menandakan kesehatan otak. Materi abu-abu memiliki banyak fungsi di otak, termasuk membersihkan otak dari kelebihan bahan kimia dan mengangkut glukosa.

Riset ini juga menemukan mereka yang merasa lebih muda, memiliki kinerja lebih baik pada tes memori. Bahkan, mereka juga tak mudah mengalami depresi.

Riset menggunakan 68 orang berusia 59-84 tahun sebagai subjek penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, peneliti menganalisis apa yang dirasakan oleh orang-orang mengenai usia mereka yang sebenarnya. Peneliti juga membandingkan respon mereka terhadap pemindaian otak.

Menurut Profesor Jeanyung Chey, selaku pemimpin riset, mereka yang merasa lebih muda memiliki karakteristik struktural dari otak yang lebih mudah. Temuan ini juga mempertimbangkan faktor lain seperti kepribadian, kesehatan subjektif, gejala depresi atau fungsi kognitif.

Dalam artikel di laman the Independent disebut,riset ini telah diterbitkan dalam the journal Frontiers in Ageing Neuroscience. Periset berhasil membuktikan, seseorang yang secara subjektif merasa lebih tua dari usia mereka, bisa disebabkan karena perubahan biologis atau pilihan gaya hidup.

Jika seseorang merasa lebih tua dari usia mereka, itu bisa menjadi tanda bagi agar mengevaluasi gaya hidup, kebiasaan, dan kegiatan yang dapat berkontribusi pada penuaan otak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *