Jurnalindo.com – Orang Tua harus tahu kalau guncangan yang terlalu kencang pada bayi dan balita dapat berakibat fatal bagi tumbuh kembangnya.
Mulai dari tindakan tak disadari seperti mengayun bayi terlalu kencang hingga mengajak bayi mengikuti wahana ekstrem, kondisi tersebut dapat menyebabkan cedera serius di otak atau dikenal juga dengan istilah “shaken baby syndrome.”
Dikenal juga dengan istilah sindrom bayi terguncang, merupakan kondisi cedera otak serius karena adanya guncangan kencang yang dialami bayi atau balita.
Baca Juga: Jimin BTS Secara Resmi Terpilih Sebagai Global Ambassador DIOR
Guncangan kencang menyebabkan otak bayi atau balita bergerak maju mundur dalam tengkorak sehingga mengakibatkan kerusakan otak permanen hingga kehilangan nyawa.
Beberapa tindakan yang dapat memicu shaken baby syndrome:
1. Mengayun atau menenangkan bayi terlalu kencang
2. Melempar bayi ke atas & menangkapnya Mengajak bayi mengikuti wahana ekstrem
Waspadai Gejala shaken baby syndrome berikut ini:
1. Kulit pucat atau kebiruan
2. Muntah
3. Kejang
4. Kesadaran menurun
5. Nafsu makan berkurang
6. Perubahan perilaku (lesu, gelisah, rewel, menangis kencang)
Tak hanya mengakibatkan kehilangan nyawa, beberapa bayi yang selamat berpotensi mengalami komplikasi berikut:
Baca Juga: Cara Terbaik Tenangkan Bayi Yang Rewel
a. Gangguan kejang
b. Kebutaan sebagian atau total
c. Kelainan gerakan & koordinasi otot (cerebral palsy)
d. Keterlambatan perkembangan, masalah belajar, atau perilaku
Cara Mencegah Shaken Baby Syndrome
1. Selalu ingat bahwa melempar, mengguncang, atau memukul bayi tidak boleh dilakukan
2. Jika bayi menangis, tenangkan perlahan tanpa harus mengayun atau menggoyang bayi berlebihan
3. Jangan tinggalkan bayi dengan pengasuh atau orang lain yang tidak bisa dipercaya
Baca Juga: Viral Murid SMP Lihai Menari Dianggap Rusak, Pihak Sekolah Turun Tangan
4. Jangan ajak bayi mengikuti wahana ekstrem dengan guncangan keras
