Jurnalindo.com – Tahukah Anda apabila buah delima dengan biji berwarna merah cerah serta rasa manis-asam, mengandung banyak nutrisi dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan?
Buah delima merupakan salah satu buah yang dapat dengan mudah ditemukan pada iklim tropis layaknya Indonesia.
Buah ini diklaim memiliki sejumlah manfaat menakjubkan apabila dikonsumsi sesuai porsi. Berikut ini tujuh manfaat yang sering dikaitkan dengan buah delima:
Baca Juga: Politisi Partai PPP Achmad Baidowi menilai bahwa Erick Thohir Mampu Perangi Radikalisme
1. Kaya akan Antioksidan
Buah delima mengandung banyak antioksidan, terutama polifenol seperti punicalagin dan antosianin.
Antioksidan ini membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif dan peradangan.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Kandungan polifenol dalam buah delima dikaitkan dengan peningkatan kesehatan jantung.
Mereka dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, dan meningkatkan aliran darah.
3. Menunjang Sistem Kekebalan Tubuh
Buah delima mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi dan mendukung pemulihan tubuh.
4. Mendukung Kesehatan Kulit
Antioksidan dalam buah delima dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari dan polusi.
Mereka juga dapat mendukung produksi kolagen, yang penting untuk kulit sehat.
5. Potensi Melawan Kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam buah delima, seperti punicalagin, dapat memiliki efek antikanker dengan menghambat pertumbuhan sel kanker serta merangsang apoptosis (kematian sel kanker).
6. Peningkatan Kesehatan Otak
Senyawa punicalagin dalam buah delima telah dikaitkan dengan perlindungan otak melalui pengurangan peradangan dan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif.
7. Mengatur Gula Darah
Buah delima mengandung serat dan memiliki indeks glikemik rendah, yang dapat membantu menjaga stabilitas gula darah.
Namun, penting untuk diingat bahwa manfaat buah delima dapat bervariasi berdasarkan penelitian dan faktor-faktor lain dalam gaya hidup Anda.
(Alf/jurnalindo)
