Rutin Olahraga Namun Merokok? Ini Dampaknya Bagi Tubuh

Jurnalindo.com – Selain mengonsumsi asupan nutrisi serta gizi yang seimbang, rutin berolahraga merupakan salah satu langkah untuk menuju pola hidup yang sehat.

Meski begitu seringkali kita masih kesulitan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang kurang sehat, seperti merokok. Anda mungkin sudah rutin melakukan olahraga, namun Anda juga merokok, bagaimana dampaknya?

Berikut ini dampak merokok meski rutin berolahraga dilansir dari laman antaranews.

1. Daya tahan tubuh menurun

Seperti dilansir dari situs resmi Cleveland Clinic, merokok mempengaruhi banyak aspek pada tubuh, termasuk daya tahan fisik. Jika merokok, Anda mendapatkan lebih sedikit oksigen bagi jantung, paru-paru, dan otot sehingga mengurangi kebugaran.

Karbon monoksida yang terkandung dalam asap rokok mengikat sel darah merah sehingga oksigen yang seharusnya didistribusikan ke jantung, paru-paru, otot, dan jaringan tubuh lainnya tidak dapat tersalurkan secara maksimal.

Kondisi ini menyebabkan peningkatan asam laktat, zat yang menyebabkan otot terasa lelah, pernapasan lebih berat, dan peningkatan rasa sakit setelah berolahraga.

2. Peradangan Tulang dan Sendi

Banyak yang mengira bahwa merokok hanya menyebabkan peradangan pada paru-paru. Namun, merokok juga mempengaruhi tulang dan sendi Anda sehingga meningkatkan risiko osteoporosis, nyeri punggung, hingga rheumatoid arthritis (peradangan sendi dan keseleo).

3. Detak jantung tinggi

Tak hanya itu, detak jantung perokok juga lebih tinggi daripada non-perokok karena penurunan kadar oksigen. Hal itu mengindikasikan jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Jika ada keluarga, sahabat, bahkan Anda sendiri mengalami kesulitan meninggalkan kebiasaan merokok, sebaiknya coba langkah-langkah berikut untuk kurangi risikonya.

1. Berhenti merokok

Dengan potensi risiko yang besar terhadap daya tahan fisik, Anda sebaiknya berhenti merokok secara total, meskipun tidak mudah. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter ataupun konselor maupun para ahli untuk membantu Anda berhenti merokok.

Namun jika berhenti merokok secara langsung sulit dilakukan, cobalah beralih ke produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan, vape, maupun kantong nikotin. Produk-produk alternatif ini lebih rendah risikonya daripada rokok karena tidak melalui proses pembakaran.

2. Rutin olahraga

Selanjutnya, Anda dapat mulai berolahraga sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik masing-masing. Jika perlu, bisa melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk dapat ‘lampu hijau’.

Jika sudah menemukan program yang sesuai, Anda bisa mulai rutin melakukan aktivitas olahraga secara reguler.

Tidak harus yang berat, lakukan dulu yang ringan dengan perlahan.

Misalnya, berjalan selama 10 menit hingga 20 menit dalam 3 atau 4 hari seminggu.(nawa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *