Jurnalindo.com – Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki fungsi penting bagi kelangsungan hidup.
Namun ada beberapa keadaan yang dipercaya dapat mempengaruhi kinerja ginjal hingga merusak ginjal.
Kerusakan pada ginjal dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab umum kerusakan ginjal antara lain:
Baca Juga: Jelang Porprov XVI 2023, Api Abadi Tiba Di Pati.
1. Diabetes melitus
Gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal sehingga menyebabkan kerusakan.
2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan berkontribusi pada masalah ginjal.
3. Infeksi ginjal
Infeksi pada ginjal (pielonefritis) yang tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan kerusakan jaringan ginjal.
4. Gangguan autoimun
Penyakit seperti lupus dan glomerulonefritis, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang ginjal dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
5. Penyakit ginjal polikistik
Gangguan genetik yang menyebabkan pembentukan kista di ginjal dan dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi ginjal.
6. Penggunaan obat-obatan tertentu
Beberapa obat, terutama obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam dosis tinggi, dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada beberapa orang.
7. Batu ginjal
Pembentukan batu ginjal dapat menyebabkan blokade saluran kemih dan menyebabkan kerusakan ginjal.
8. Paparan racun dan bahan kimia
Paparan jangka panjang terhadap racun atau bahan kimia tertentu dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
9. Faktor genetik
Beberapa bentuk penyakit ginjal bersifat herediter, yang berarti diturunkan dari orangtua ke anak.
10. Kondisi lain
Penyakit seperti obstruksi saluran kemih, pembengkakan prostat, dan beberapa infeksi lainnya dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika tidak diobati dengan baik.
Penting untuk diingat bahwa mencegah kerusakan ginjal melibatkan gaya hidup sehat, mengontrol kondisi medis yang mendasarinya, dan menghindari faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan ginjal.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga atau kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko kerusakan ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat.
(Alf/jurnalindo)
