Jurnalindo.com, – Tingkat partisipasi pada pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 di Kabupaten Pati hanya mencapai 70 persen. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati, Supriyanto mengaku ada beberapa faktor penyebab yang sering diidentifikasi dalam kasus ini.
Dia mengatakan bahwa diantara penyebab yang sering ditemukan di lapangan yaitu belum diketahui latar belakang pasangan Calon (Paslon) akhirnya tidak ada keinginan untuk datang ke TPS.
“latar belakang pasangan Calon cukup berpengaruh terhadap para pemilih, lantaran tidak tahu masak di pilih ya mending gak menggunakan hak pilih,”paparnya di depan awak media saat acara Media gathering, Jumat (13/12/2024).
Selain itu, pihaknya mengaku dijaman sekarang money politik sangat besar pengaruhnya untuk menentukan memilih pasangan calon. Sehingga kekuatan masyarakat amplop sangat ditunggu-tunggu.
“kasus yang sering terdengar atau yang kita jumpai di tengah-tengah masyarakat yaitu tidak ada uang gak coblos,”tegasnya.
Lanjut dia, tingkat kesadaran untuk datang ke TPS juga bisa dilihat dari latar belakang pendidikan bagi pemilih. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh pemahaman atau pola pikir akhirnya tidak mudah dalam mengambil keputusan.
“Tingkat pendidikan, juga mempengaruhi datang ke TPS karena banyak pertimbangan,”paparnya.
Meskipun demikian, pihaknya mengatakan bahwa tingkat partisipasi pemilih di angka 70 persen dalam Pilkada itu sudah sangat bagus. Justru kalau mendekati 100 persen itu menjadi pertanyaan.
“70 persen pilkada itu sudah baik, justru kalau mendekati 100 persen malah dipertanyakan. 70 persen sudah ideal kalau di tingkat pilkada,”pangkas dia. (Juri/Jurnal)
