Jurnalindo.com, – Kasus putus anak sekolah yang terjadi di Kabupaten pati masih terbilang cukup tinggi. Bahkan dalam kasus tersebut menjadi sorotan pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan isu nasional.
Melihat kondisi demikian, Pemerintah Kabupaten Pati melakukan berbagai upaya untuk mengatasi Anak Putus Sekolah (ATS). Salah satunya adalah mendorong kepada Kelompok Belajar Masyarakat (KBM).
“ATS Pati masih lumayan tinggi jadi menjadi perhatian Nasional dan Provinsi Jawa Tengah sehingga nanti besok kita salah satu strategi ini yang kita lakukan besok catatan ini penting dan kemarin di respon dari pusat bagus yaitu kita akan memberdayakan KBM (Kelompok Belajar Masyarakat),” kata Muhtar selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Pati.
Dia mengatakan dengan melibatkan berbagai komunitas dan bergerak di wilayah pendidikan baik formal maupun informal, pihaknya berharap KBM ini bisa mengurangi angka anak putus sekolah.
“Salah satu yang bakal menjadi andalan di tahun 2025 yaitu memberdayakan kelompok belajar masyarakat (KBM),”paparnya.
Selain memberdayakan KBM, Pemkab rencananya juga akan memberikan anggaran khusus terhadap ATS. Tujuannya untuk mendorong keberlanjutan ATS di tingkat pendidikan non formal melalui KBM.
“Kita berikan support motivasi anggaran,” jelas dia.
Adanya rencana anggaran tersebut, dia berharap akan lebih membantu percepatan ATS di Bumi Mina Tani. Kendati ATS juga bakal dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati.
“Jadi ini semoga membantu percepatan atau penanganan di Pati. Mulainya 2025, dikoordinasikan di Disdik nanti,” terangnya.
KBM yang bakal diberdayakan, dia menyebutkan ada sebanyak 25 tempat yang tersebar di Kabupaten Pati.
“Di Pati itu sudah ada 25 KBM, sudah kita perhitungkan kemarin. Kemarin kita sudah mencoba satu KBM itu kita pancing 5 (sebagai uji coba),” bebernya
“Intinya 2025 menempuh dengan memberdayakan KBM data kita siapkan, anggaran kita support,” tandas Muhtar. (Juri/Jurnal)