Jurnalindo.com – Bencana Banjir yang menggenangi di wilayah kabupaten Pati khususnya Desa Tondomulyo Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, warga setempat menawarkan jasa menggunakan ojek truk untuk mengangkut motor yang hendak lewat.
Selain membantu pengendara yang lewat, di sisi lain bisa menambah penghasilan warga sekitar. Karena di wilayah tersebut hampir digenangi oleh air yang hampir 10 hari termasuk akses jalan utama.
Ketinggian air yang mencapai hampir satu meter membuat motor yang melintas tidak berani menerjang tingginya air. Hal ini lah yang dimanfaatkan warga untuk menawarkan jasa ojek truk.
Baca Juga: KPU Pati Sebut, Ada 3 Ribu Lebih, Peserta PPS Mengikuti Tes CAT
Sujimin, salah seorang warga setempat sekaligus supir truk tersebut mengaku sudah seminggu lebih melakukan pekerjaan dadakan di tengah bencana banjir ini.
“Karena jalan banjir, banyak motor tidak berani melintas. Daripada memutar arah, apalagi lewat Juwana macet, jadi banyak yang mau,” ungkap Sujimin.
Menurutnya penumpang didominasi masyarakat dari Kecamatan Winong, Jakenan, dan Pucakwangi yang hendak pergi bekerja ke Pati Kota ataupun ke Juwana.
Dengan dibantu 2 rekannya sebagai kenek dan sopir, Sujimin mengaku mendapatkan pendapatan bersih hingga satu juta.
“Sehari bisa 15 kali bolak-balik. Per motor tarif 15 ribu. Daripada mereka putar arah, mending ojek saja. Kalau pagi paling ramai di sebelah timur karena jam berangkat kerja,” tambahnya.
Sementara itu Joni salah seorang warga yang melintas menuju Kecamatan Winong mengaku terkesan dengan tingginya air yang menggenang di badan jalan.
Baca Juga: BPBD Pati Keluarkan Data Terbaru, 8 Kecamatan Masih Terendam Air
Alhasil daripada memutar arah, dirinya beserta istri memilih untuk menggunakan jasa ojek truk.
“Gapapa mas, daripada putar arah. Kaget juga kok airnya ternyata tinggi,” jelasnya.
Selain di Tondomulyo, warga dari Desa Tanjang, Kecamatan Gabus dan Desa Pasuruhan, Kecamatan Kayen juga memanfaatkan banjir untuk wisata perahu
