Jurnalindo.com, Pati – Para pelaku pertanian yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) diberikan pelatihan dalam memanfaatkan pengguna saluran irigasi di Ruang Penjawi Setda Pati, Selasa (31/10/2023).
Acara yang diprakarsai oleh Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pati ini setidaknya diikuti sebanyak 177 peserta dari 39 perkumpulan petani dan sebagian besar dari wilayah Gembong. Dalam kegiatan tersebut dibuka langsung oleh PJ Bupati Pati.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Riyoso mengatakan bahwa tujuan pelatihan ini dimaksudkan agar petani bisa memanfaatkan irigasi dengan maksimal.
Meskipun pelatihan ini hanya satu hari saja, lanjut Riyoso peserta diharapkan bisa menerima dengan baik materi yang disampaikan oleh narasumber.
“Kegiatan ini diharapkan meningkatkan peran serta dari warga masyarakat terutamanya dari anggota P3A untuk bisa lebih berkembang,” ucapnya saat memberikan sambutan di pelatihan itu.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro yang hadir pada kegiatan itu berharap pelatihan ini memberi pemahaman terhadap petani pemakai air untuk mengelompokkan irigasi. Pasalnya, di Pati sendiri mayoritas bertani.
“Mayoritas petani, jadi tentu sangat menggantungkan usaha pertanian pada air dan irigasi. Meski sebagian ada yang petani tadah hujan,” paparnya.
Selain itu, Henggar juga menyinggung dampak kekeringan di kabupaten pati sudah mencapai 84 Desa 10 kecamatan, Sedangkan areal pertanian yang tidak dapat ditanami apapun mencapai 85-90 persen.
“dengan kondisi saat ini sangat berdampak kekeringan soalnya patani kita hampir 85-90 persen petani yang memakai tadah hujan, selain itu desa yang sulit untuk mendapatkan air bersih mencapai 84 desa,”tutup henggar. (Juri/Jurnal)
