Jurnalindo.com, – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pati telah melayani masyarakat untuk para pemudik melalui “posko mudik Banser” yang nantinya akan didirikan di Juwana tepatnya samping Masjid Besar Al Mukarromah Juwana.
Pendirian posko tersebut diharapkan dapat menjadi titik peluncuran Posko Banser di jawa Tengah (Jateng).
“Seperti biasa, kami membuka Posko Mudik Banser di Juwana. Tahun ini kami mengharapkan kick off Posko Mudik Banser se-Jateng dari Pati,” ujar Ketua PC GP Ansor Pati Abdullah Syafiq saat Peringatan Nuzulul Qur’an dan Persiapan Posko Mudik Lebaran, Selasa (18/3) malam.
Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Mardliyyah Kajen ini mengundang jajaran Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-Kabupaten Pati. Selain itu nampak hadir Wakapolresta Pati AKBP Dandy Ario Yustiawan sebagai wakil dari Kapolresta Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama.
Dia mengatakan bahwa pendirian posko banser ini tidak hanya menjadi tempat istirahat semata, tetapi menyediakan beberapa layanan seperti pijat refleksi, obat-obatan dan minum-minuman.
Bahkan, kata Gus Syafiq Posko Banser yang pernah dimiliki Kabupaten Pati ini pernah menjadi posko terbaik se-jawa tengah dalam segi pelayanan dan fasilitas
“Posko Mudik Banser Pati pernah menjadi salah satu posko terbaik di Jawa Tengah. Jadi, wajar kalau kami menginginkan peluncuran Posko Mudik Banser nanti di Pati,” kata pria yang akrab disapa Gus Syafiq ini.
Sementara Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Mohammad Sutomo mengungkapkan bahwa posko banser untuk para pemudik ini, sebagai bentuk nyata untuk berkhidmat Ansor-Banser kepada masyarakat. Sekaligus membantu pemerintah dan aparat keamanan untuk melayani pemudi
“Posko juga menjadi sarana mempererat silaturahmi dan kebersamaan sesama kader Ansor-Banser se-Kabupaten Pati. Karena personel yang bertugas di posko bergilir dari masing-masing jajaran Banser di tingkat kecamatan atau Satkoryon,” paparnya.
Disela-sela acara, Gus syafiq menyinggung takbir keliling yang menggunakan Sound Horeg, agar pihak kepolisian untuk bertindak kepada warga yang membawa sound horeg karena bisa mengganggu kenyaman masyarakat. Hal ini disebabkan pengeras suaranya berkapasitas diatas normal. Terutama jika musiknya serampangan.
Wakapolresta menyatakan, pihaknya memberi perhatian khusus terhadap sound horeg. Saat ini pihaknya tengah mendorong Pemkab Pati untuk mengeluarkan surat edaran yang berisi ketentuan dalam pelaksanaan takbiran oleh masyarakat.
“Ketentuan itu bukan untuk melarang takbiran, tetapi mengatur agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan dan gangguan keamanan. Silahkan meramaikan malam Idul Fitri dengan takbiran di masjid atau mushola. Kalaupun ada takbir keliling, cukup di desa masing-masing saja,” tegasnya.
Untuk menjaga kondusifitas di malam takbiran, Polresta pati akan menindak tegas segala bentuk tindakan pelanggaran hukum saat perayaan malam Lebaran. Untuk itu, pihaknya mengajak Ansor-Banser ikut mengedukasi dan mengawal masyarakat agar menghindari tindakan yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan. (Jurnalindo.com)